Partai Nasional Indonesia (PNI)
Partai Nasional Indonesia (PNI). Partai Nasional Indonesia (PNI) itu apa? Partai Nasional Indonesia (PNI) untuk apa dipelajari? Apa hubungan Partai Nasional Indonesia (PNI) dengan tokoh proklamator Ir. Soekarno?
Munculnya organisasi-organisasi tersebut mendanai fase perubahan perlawanan terhadap pemerintah kolonial Belanda. Kalau sebelumnya berupa perlawanan fisik kedaerahan menjadi pergerakan nasional yang bersifat modern. Organisasi-organisasi itu mengusung tujuan yang sama, yakni untuk lepas dari penjajahan. Partai Nasional Indonesia (PNI) merupakan bagian dari organisasi pergerakan nasional. Partai Nasional Indonesia (PNI) juga mempunyai andil dalam perjuangan pergerakan nasional Indonesia.
Siapa Pendiri Partai Nasional Indonesia (PNI)? Partai Nasional Indonesia didirikan oleh kaum terpelajar, yang dipelopori oleh Soekarno. Berdiranya Partai Nasional Indonesia (PNI) tidak terlepas dari pengaruh dilarangnya Partai Komunis Indonesia (PKI) oleh pemerintah kolonial. Kaum terpelajar dan intelektual serta tokoh-tokoh perjuangan lainnya berusaha memikirkan strategi yang harus dijalankan untuk mencegah agar organisasi-organisasi baru tidak terperangkap pada kendala yang sama. Untuk itu mereka berkesimpulan bahwa kekerasan dan radikalisme bukan jalan perjuangan yang baik dalam menghadapi pemerintah kolonial.
Golongan terpelajar yang berada dalam Algemene Studie Club Bandung pada 4 Juli 1927 mendirikan Partai Nasional Indonesia (PNI) di Bandung. Organisasi yang dipimpin oleh Ir. Soekarno. Partai Nasional Indonesia (PNI) didirikan dengan tujuan untuk menampung orang-orang yang merasa aspirasinya tidak terwakili dalam organisasi-organisasi politik yang ada saat itu. Tujuan Partai Nasional Indonesia (PNI) adalah untuk mencapai Indonesia merdeka dengan asas perjuangan berdiri di atas kaki sendiri, nonkooperasi, dan marhaenisme.
Propaganda-propaganda pimpinan Partai Nasional Indonesia (PNI), yaitu Ir. Soekarno yang menarik dukungan masyarakat telah mengkhawatirkan pemerintah kolonial Belanda. Gubernur Jenderal Belanda dalam pembukaan sidang Volksraad pada 15 Mei 1928 memberi peringatan kepada pemimpin Partai Nasional Indonesia (PNI) untuk menahan diri dalam ucapan dan propagandanya. Karena tidak dihiraukan, pemerintah kolonial Belanda segera mengadakan penangkapan terhadap para pemimpin Partai Nasional Indonesia (PNI), seperti Ir. Soekarno, Maskun, Gatot Mangkupraja, dan Supriadinata. Penangkapan para pemimpin Partai Nasional Indonesia (PNI) terjadi pada 24 Desember 1929. Mereka kemudian diajukan ke depan pengadilan Landraad di Bandung.
Pengadilan pemimpin Partai Nasional Indonesia (PNI) seperti Ir. Soekarno dan rekannya dihadiri oleh banyak kalangan, baik dari tokoh-tokoh pergerakan di luar maupun di dalam kota Bandung. Pidato pembelaan Soekarno dikenal dengan Indonesia Menggugat yang di dalamnya berisi antara lain pandangan Soekarno mengenai pergerakan nasional, pentingnya kemerdekaan bagi bangsa Indoensia, dan dihapuskannya pemeritah kolonial. Pengadilan tersebut menjatuhkan hukuman 4 tahun penjara untuk Soekarno, 2 tahun untuk Gatot Mangkuraja, 1 tahun 8 bulan untuk Maskun dan 1 tahun 3 bulan untuk Supriadinata dengan tuduhan melakukan perbuatan yang mengganggu ketertiban umum dan menentang kekuasaan pemerintah. Dipenjarannya pemimpin Partai Nasional Indonesia (PNI) membuat Partai Nasional Indonesia (PNI) mengalami kemunduran.
Bagaimana Partai Nasional Indonesia (PNI) di bubarkan? Dipenjarakannya tokoh-tokoh penting Partai Nasional Indonesia (PNI) menimbulkan pemikiran untuk membubarkan Partai Nasional Indonesia (PNI) demi keselamatan para anggota, 1933. Sementara itu, Mr. Sartono, melalui kongres luar biasa mendirikan partai baru bernama Partai Indonesia (Partindo) dengan Sartono sebagai ketuanya. Sedangkan Mohammad Hatta dan Sutan Sjahrir mendirikan partai baru yaitu Partai Nasional Indonesia Pendidikan (PNI Baru).
Walaupun Partai Nasional Indonesia (PNI) sudah mengalami kemunduran, tetapi perjuangan bangsa Indonesia untuk terbebas dari praktik kolonialisme masih terus berlangsung. Partai Nasional Indonesia (PNI)mungkin sudah runtuh, tetapi setelah itu bermunculan organisasi-organisasi lain. Demikian artikel kami tentang Partai Nasional Indonesia (PNI). Semoga artikel kami tentang Partai Nasional Indonesia (PNI) bermanfaat bagi para pembaca.
Latar Belakang Berdirinya Partai Nasional Indonesia (PNI)
Pada awal abad ke-20, di Nusantara muncul berbagai kelompok dan organisasi yang memiliki konsep nasionalisme yaitu organisasi pergerakan kemerdekaan Indonesia antara lain : Budi Utomo (BU), Sarekat Dagang Islam (kemudian menjadi Sarekat Islam), Partai Komunis Indonesia (PKI), Partai Nasional Indonesia (PNI), Indische Partij (IP), Perhimpunan Indonesia, Permufakatan Perhimpunan-Perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia (PPPKI), Partai Indonesia Raya (Parindra), Gabungan Politik Indonesia (Gapi), Gerakan dan Organisasi Pemuda, Organisasi Kepanduan, Gerakan Wanita, dan organisasi lainnya..Munculnya organisasi-organisasi tersebut mendanai fase perubahan perlawanan terhadap pemerintah kolonial Belanda. Kalau sebelumnya berupa perlawanan fisik kedaerahan menjadi pergerakan nasional yang bersifat modern. Organisasi-organisasi itu mengusung tujuan yang sama, yakni untuk lepas dari penjajahan. Partai Nasional Indonesia (PNI) merupakan bagian dari organisasi pergerakan nasional. Partai Nasional Indonesia (PNI) juga mempunyai andil dalam perjuangan pergerakan nasional Indonesia.
Siapa Pendiri Partai Nasional Indonesia (PNI)? Partai Nasional Indonesia didirikan oleh kaum terpelajar, yang dipelopori oleh Soekarno. Berdiranya Partai Nasional Indonesia (PNI) tidak terlepas dari pengaruh dilarangnya Partai Komunis Indonesia (PKI) oleh pemerintah kolonial. Kaum terpelajar dan intelektual serta tokoh-tokoh perjuangan lainnya berusaha memikirkan strategi yang harus dijalankan untuk mencegah agar organisasi-organisasi baru tidak terperangkap pada kendala yang sama. Untuk itu mereka berkesimpulan bahwa kekerasan dan radikalisme bukan jalan perjuangan yang baik dalam menghadapi pemerintah kolonial.
Golongan terpelajar yang berada dalam Algemene Studie Club Bandung pada 4 Juli 1927 mendirikan Partai Nasional Indonesia (PNI) di Bandung. Organisasi yang dipimpin oleh Ir. Soekarno. Partai Nasional Indonesia (PNI) didirikan dengan tujuan untuk menampung orang-orang yang merasa aspirasinya tidak terwakili dalam organisasi-organisasi politik yang ada saat itu. Tujuan Partai Nasional Indonesia (PNI) adalah untuk mencapai Indonesia merdeka dengan asas perjuangan berdiri di atas kaki sendiri, nonkooperasi, dan marhaenisme.
Partai Nasional Indonesia (PNI)
Sebagai sebuah organisasi yang baru, Partai Nasional Indonesia (PNI) cepat berkembang dan menarik perhatian banyak pihak. Hal ini disebabkan karena adanya propaganda-propaganda yang dilakukan Ir. Soekarno dengan mengusung tema antara lain: karakter yang buruk dari penjajah, konflik antara pengusaha dan petani, "front sawo matang melawan front kulit putih," menghilangkan ketergantungan dan menegakkan kemandirian, serta perlunya pembentukan negara dalam negara.Propaganda-propaganda pimpinan Partai Nasional Indonesia (PNI), yaitu Ir. Soekarno yang menarik dukungan masyarakat telah mengkhawatirkan pemerintah kolonial Belanda. Gubernur Jenderal Belanda dalam pembukaan sidang Volksraad pada 15 Mei 1928 memberi peringatan kepada pemimpin Partai Nasional Indonesia (PNI) untuk menahan diri dalam ucapan dan propagandanya. Karena tidak dihiraukan, pemerintah kolonial Belanda segera mengadakan penangkapan terhadap para pemimpin Partai Nasional Indonesia (PNI), seperti Ir. Soekarno, Maskun, Gatot Mangkupraja, dan Supriadinata. Penangkapan para pemimpin Partai Nasional Indonesia (PNI) terjadi pada 24 Desember 1929. Mereka kemudian diajukan ke depan pengadilan Landraad di Bandung.
Pengadilan pemimpin Partai Nasional Indonesia (PNI) seperti Ir. Soekarno dan rekannya dihadiri oleh banyak kalangan, baik dari tokoh-tokoh pergerakan di luar maupun di dalam kota Bandung. Pidato pembelaan Soekarno dikenal dengan Indonesia Menggugat yang di dalamnya berisi antara lain pandangan Soekarno mengenai pergerakan nasional, pentingnya kemerdekaan bagi bangsa Indoensia, dan dihapuskannya pemeritah kolonial. Pengadilan tersebut menjatuhkan hukuman 4 tahun penjara untuk Soekarno, 2 tahun untuk Gatot Mangkuraja, 1 tahun 8 bulan untuk Maskun dan 1 tahun 3 bulan untuk Supriadinata dengan tuduhan melakukan perbuatan yang mengganggu ketertiban umum dan menentang kekuasaan pemerintah. Dipenjarannya pemimpin Partai Nasional Indonesia (PNI) membuat Partai Nasional Indonesia (PNI) mengalami kemunduran.
Bagaimana Partai Nasional Indonesia (PNI) di bubarkan? Dipenjarakannya tokoh-tokoh penting Partai Nasional Indonesia (PNI) menimbulkan pemikiran untuk membubarkan Partai Nasional Indonesia (PNI) demi keselamatan para anggota, 1933. Sementara itu, Mr. Sartono, melalui kongres luar biasa mendirikan partai baru bernama Partai Indonesia (Partindo) dengan Sartono sebagai ketuanya. Sedangkan Mohammad Hatta dan Sutan Sjahrir mendirikan partai baru yaitu Partai Nasional Indonesia Pendidikan (PNI Baru).
Walaupun Partai Nasional Indonesia (PNI) sudah mengalami kemunduran, tetapi perjuangan bangsa Indonesia untuk terbebas dari praktik kolonialisme masih terus berlangsung. Partai Nasional Indonesia (PNI)mungkin sudah runtuh, tetapi setelah itu bermunculan organisasi-organisasi lain. Demikian artikel kami tentang Partai Nasional Indonesia (PNI). Semoga artikel kami tentang Partai Nasional Indonesia (PNI) bermanfaat bagi para pembaca.
Posting Komentar untuk "Partai Nasional Indonesia (PNI)"
Silahkan berkomentar . .