6 Kebijakan Khalifah Umar bin Abdul Aziz Selama Memerintah Bani Umayyah
Kebijakan Khalifah Umar bin Abdul Aziz selama memerintah Bani Umayyah. Khalifah Umar bin Abdul Aziz memerintah bani Umayyah hanya selama 2 tahun 5 bulan. Walaupun Umar bin Abdul Aziz hanya sebentar dalam memerintah, akan tetapi Umar bin Abdul Aziz melakukan beberapa kebijakan di berbagai bidang, yaitu di bidang agama, pengetahuan, sosial politik, bidang ekonomi, bidang militer, dan bidang dakwah serta perluasan wilayah. Berikut penjelasan kebijakan khalifah Umar bin Abdul Aziz. ( Baca juga : Kepribadian Umar bin Abdul Azis Dikenal Sebagai “Khufaur Rasyidin Kelima” )
Dalam bidang agama, khalifah Umar bin Abdul Aziz menerapkan beberapa kebijakan. Kebijakan Umar bin Abdul Aziz dalam bidang agama antara lain:
a. Menghidupkan kembali ajaran al-Qur’an dan sunah Nabi.
Khalifah menitikberatkan penghayatan agama di kalangan rakyatnya yang telah lalai dengan kemewahan dunia. Khalifah umar telah memerintahkan umatnya mendirikan shalat secara berjama’ah dan menjadikan masjid-masjid sebagai tempat untuk mempelajari hukum Allah sebagaimana yang berlaku di zaman nabi Muhammad Saw dan para khulafau rosyidin.
b. Mengadakan kerja sama dengan ulama-ulama besar.
Khalifah sering mengumpulkan para Ulama untuk membicarakan masalah agama. Khalifah Umar bin Abdul Aziz mengumpulkan para ahli fiqih setiap malam. Mereka saling ingat memperingati di antara satu sama lain tentang mati dan hari Kiamat, kemudian mereka sama-sama menangis karena takut kepada azab Allah Swt seolah-olah ada jenazah di antara mereka.
c. Menerapkan hukum syariah Islam secara serius;
Khalifah menerapkan hukum Islam terhadap penduduk Himsh yang meminta keadilan terhadap tanah yang telah dirampas oleh Abbas bin Walid bin Abdul Malik. Umar bin Khalifah meminta penjelasan dulu dari Abbas bin Walid bin Malik. Kemudian dia memutuskan untuk mengembalikan tanah yang dirampas ke Penduduk Himsh.
d. Pembukuan Hadis
Khalifah Umar bin Abdul Aziz memerintahkan Imam Muhammad bin Muslim bin Zihab az Zuhri mengumpulkan hadis-hadis untuk diseleksi apakah palsu atau tidak. mengumpul dan menyusun hadis-hadis Rasulullah Saw. Selain itu, khalifah Umar bin Abdul Aziz memerintahkan Muhammad bin Abu Bakar Al Hazni di Makkah untuk mengumpul dan menyusun hadis-hadis nabi Muhammad Saw. Beliau juga meriwayatkan hadis dari sejumlah tabiin lain dan banyak pula ulama hadis yang meriwayatkan hadis daripada beliau.
2. Kebijakan Umar bin Abdul Aziz dalam Bidang Pengetahuan
Dalam bidang pengetahuan, khalifah Umar bin Abdul Aziz menerapkan berbagai kebijakan. Kebijakan Umar bin Abdul Aziz dalam bidang pengetahuan antara lain:
a. Gerakan Tarjamah
Khalifah mengarahkan cendikawan Islam supaya menerjemahkan buku-buku kedokteran dan berbagai bidang ilmu dari bahasa Yunani, Latin dan Siryani ke dalam bahasa Arab supaya mudah dipelajari oleh umat Islam
b. Pemindahan Sekolah Kedokteran.
Khalifah memindahkan sekolah kedokteran yang ada di Iskandariah (Mesir) ke Antiokia dan Harran (Turki). Program tersebut didukung dengan gerakan terjemah buku-buku kedokteran dari bahasa-bahasa asing.
3. Kebijakan Umar bin Abdul Aziz dalam Bidang Sosial Politik
Dalam bidang sosial politik, khalifah Umar bin Abdul Aziz menerapkan berbagai kebijakan. Kebijakan Umar bin Abdul Aziz dalam bidang sosial politik antara lain:
a. Menerapkan politik yang adil
Khalifah menerapkan politik yang menjunjung tinggi nilai kebenaran dan keadilan di atas segalanya. Beliau tidak membedakan antara muslim arab dan non Arab. Semua sama derajatnya. Tidak membedakan hak dan kewajiban antara muslim Arab dan muslim Mawali.
b. Membentuk tim monitor
Khalifah membentuk tim monitor dan dikirim ke berbagai negeri untuk melihat langsung cara kerja para gubernur dalam rangka menegakkan kebenaran dan keadilan;
c. Memecat pejabat yang tidak kompeten
Khalifah memecat para pegawai yang tidak layak dan tidak kompeten. Juga memecat para pejabat yang menyelewengkan kekuasaannya. Serta memecat gubernur yang tidak taat menjalankan agama dan bertindak dzalim terhadap rakyat.
d. Meniadakan pengawal pribadi
Khalifah menghapuskan pengawal pribadi Khalifah dan Beliau bebas bergaul dengan rakyat tanpa pembatas. tidak seperti Khalifah dahulu yang mempunyai pengawal peribadi dan askar-askar yang mengawal istana yang menyebabkan rakyat sukar berjumpa.
e. Menghapus kelas-kelas sosial antara muslim arab dan Muslim non Arab.
Pada zaman khalifah sebelumnya, terjadi perbedaan kelas antara muslim Arab dan non Arab. Penghargaan dan pemberian jabatan lebih diutamakan kepada muslim Arab dari pada muslim non Arab. Hal ini menimbulkan konfliksosial dan politik dikalangan umat Islam.
f. Menghidupkan kerukunan dan toleransi beragama.
Pada masa khlaifah sebelumnya, kerukunan dan toleransi berjalan dengan
baik, tapi masih sedikit kebijakan yang berpihak kepada non muslim. Khalifah Umar bin Abdul Aziz mengembalikan gereja yang telh diubah menjadi masjid di zaman Walid bin Abdul Malik dan mengizinkan pembangunan gereja
4. Kebijakan Umar bin Abdul Aziz dalam Bidang Bidang Ekonomi
Dalam bidang sosial ekonomi, khalifah Umar bin Abdul Aziz menerapkan berbagai kebijakan. Kebijakan Umar bin Abdul Aziz dalam bidang ekonomi antara lain:
a. Mengurangi beban pajak,
b. Membuat aturan mengenai timbangan dan takaran;
c. Menghapus sistem kerja paksa;
d. Memperbaiki tanah pertanian, irigasi, pengairan sumur-sumur, dan pembangunan jalan raya;
e. Menyantuni fakir miskin dan anak yatim.
f. Mengambil kembali harta-harta yang disalahgunakan oleh keluarga Khalifah dan mengembalikannya ke Baitulmal
g. Menitikberatkan pada pelayanan terhadap rakyat miskin dan
h. Menaikan gaji buruh sehingga ada yang setara dengan gaji pegawai kerajaan
5. Kebijakan Umar bin Abdul Aziz dalam Bidang Bidang Militer
Dalam bidang militer, Khalifah Umar bin Abdul Aziz kurang menaruh perhatian untuk membangun angkatan perang yang tangguh. la lebih mengutamakan urusan dalam negeri, yaitu meningkatkan taraf hidup rakyat.
6. Kebijakan Umar bin Abdul Aziz dalam Bidang Dakwah dan Perluasan Wilayah
Menurut Khalifah Umar bin Abdul Aziz, perluasan wilayah tidak harus dilakukan dengan kekuatan militer, tetapi dapat dilakukan dengan cara berdakwah amar makruf nahi mungkar. Maka khalifah Umar bin Abdul Aziz menerapkan kebijakan antara lain:
a. Menghapus kebiasaan mencela Ali bin Abi Talib dan keluarganya dalam khotbah setiap salat Jum’at. Kebiasaan yang tidak baik itu ia ganti dengan pembacaan firman Allah Swt dalam surat an Nahl ayat 90 yang artinya sebagai berikut : “Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi bantuan kepada kerabat, dan Dia melarang (melakukan) perbuatan keji, kemungkaran, dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.”
b. Ia mengirim 10 orang pakar hukum Islam ke Afrika Utara serta mengirim para pendakwah kepada raja-raja India, Turki dan Barbar di Afrika Utara untuk mengajak mereka kepada Islam
c. Menghapus bayaran Jizyah yang dikenakan ke atas orang yang bukan Islam dengan harapan ramai yang akan memeluk Islam. ( Baca juga : Profil Khalifah Umar bin Abdul Aziz dalam Bani Umayyah )
Pada masa pemerintahan khalifah Umar bin Abdul Aziz, dinasti bani Umayyah semakin kuat, tidak ada pemberontakan, berkurang tindakan penyelewengan, rakyat hidup sejahtera sehingga baitul Mal penuh dengan harta zakat karena tidak ada yang mau menerima zakat. Pada zaman pemerintahan Umar bin Abdul Aziz, pasukan kaum muslimin sudah mencapai pintu kota Paris di sebelah barat dan negeri Cina di sebelah timur. Pada waktu itu, Portugal dan Spanyol berada di bawah kekuasaannya.
6 Kebijakan Khalifah Umar bin Abdul Aziz
1. Kebijakan Umar bin Abdul Aziz dalam Bidang AgamaDalam bidang agama, khalifah Umar bin Abdul Aziz menerapkan beberapa kebijakan. Kebijakan Umar bin Abdul Aziz dalam bidang agama antara lain:
a. Menghidupkan kembali ajaran al-Qur’an dan sunah Nabi.
Khalifah menitikberatkan penghayatan agama di kalangan rakyatnya yang telah lalai dengan kemewahan dunia. Khalifah umar telah memerintahkan umatnya mendirikan shalat secara berjama’ah dan menjadikan masjid-masjid sebagai tempat untuk mempelajari hukum Allah sebagaimana yang berlaku di zaman nabi Muhammad Saw dan para khulafau rosyidin.
b. Mengadakan kerja sama dengan ulama-ulama besar.
Khalifah sering mengumpulkan para Ulama untuk membicarakan masalah agama. Khalifah Umar bin Abdul Aziz mengumpulkan para ahli fiqih setiap malam. Mereka saling ingat memperingati di antara satu sama lain tentang mati dan hari Kiamat, kemudian mereka sama-sama menangis karena takut kepada azab Allah Swt seolah-olah ada jenazah di antara mereka.
c. Menerapkan hukum syariah Islam secara serius;
Khalifah menerapkan hukum Islam terhadap penduduk Himsh yang meminta keadilan terhadap tanah yang telah dirampas oleh Abbas bin Walid bin Abdul Malik. Umar bin Khalifah meminta penjelasan dulu dari Abbas bin Walid bin Malik. Kemudian dia memutuskan untuk mengembalikan tanah yang dirampas ke Penduduk Himsh.
d. Pembukuan Hadis
Khalifah Umar bin Abdul Aziz memerintahkan Imam Muhammad bin Muslim bin Zihab az Zuhri mengumpulkan hadis-hadis untuk diseleksi apakah palsu atau tidak. mengumpul dan menyusun hadis-hadis Rasulullah Saw. Selain itu, khalifah Umar bin Abdul Aziz memerintahkan Muhammad bin Abu Bakar Al Hazni di Makkah untuk mengumpul dan menyusun hadis-hadis nabi Muhammad Saw. Beliau juga meriwayatkan hadis dari sejumlah tabiin lain dan banyak pula ulama hadis yang meriwayatkan hadis daripada beliau.
2. Kebijakan Umar bin Abdul Aziz dalam Bidang Pengetahuan
Dalam bidang pengetahuan, khalifah Umar bin Abdul Aziz menerapkan berbagai kebijakan. Kebijakan Umar bin Abdul Aziz dalam bidang pengetahuan antara lain:
a. Gerakan Tarjamah
Khalifah mengarahkan cendikawan Islam supaya menerjemahkan buku-buku kedokteran dan berbagai bidang ilmu dari bahasa Yunani, Latin dan Siryani ke dalam bahasa Arab supaya mudah dipelajari oleh umat Islam
b. Pemindahan Sekolah Kedokteran.
Khalifah memindahkan sekolah kedokteran yang ada di Iskandariah (Mesir) ke Antiokia dan Harran (Turki). Program tersebut didukung dengan gerakan terjemah buku-buku kedokteran dari bahasa-bahasa asing.
3. Kebijakan Umar bin Abdul Aziz dalam Bidang Sosial Politik
Dalam bidang sosial politik, khalifah Umar bin Abdul Aziz menerapkan berbagai kebijakan. Kebijakan Umar bin Abdul Aziz dalam bidang sosial politik antara lain:
a. Menerapkan politik yang adil
Khalifah menerapkan politik yang menjunjung tinggi nilai kebenaran dan keadilan di atas segalanya. Beliau tidak membedakan antara muslim arab dan non Arab. Semua sama derajatnya. Tidak membedakan hak dan kewajiban antara muslim Arab dan muslim Mawali.
b. Membentuk tim monitor
Khalifah membentuk tim monitor dan dikirim ke berbagai negeri untuk melihat langsung cara kerja para gubernur dalam rangka menegakkan kebenaran dan keadilan;
c. Memecat pejabat yang tidak kompeten
Khalifah memecat para pegawai yang tidak layak dan tidak kompeten. Juga memecat para pejabat yang menyelewengkan kekuasaannya. Serta memecat gubernur yang tidak taat menjalankan agama dan bertindak dzalim terhadap rakyat.
d. Meniadakan pengawal pribadi
Khalifah menghapuskan pengawal pribadi Khalifah dan Beliau bebas bergaul dengan rakyat tanpa pembatas. tidak seperti Khalifah dahulu yang mempunyai pengawal peribadi dan askar-askar yang mengawal istana yang menyebabkan rakyat sukar berjumpa.
e. Menghapus kelas-kelas sosial antara muslim arab dan Muslim non Arab.
Pada zaman khalifah sebelumnya, terjadi perbedaan kelas antara muslim Arab dan non Arab. Penghargaan dan pemberian jabatan lebih diutamakan kepada muslim Arab dari pada muslim non Arab. Hal ini menimbulkan konfliksosial dan politik dikalangan umat Islam.
f. Menghidupkan kerukunan dan toleransi beragama.
Pada masa khlaifah sebelumnya, kerukunan dan toleransi berjalan dengan
baik, tapi masih sedikit kebijakan yang berpihak kepada non muslim. Khalifah Umar bin Abdul Aziz mengembalikan gereja yang telh diubah menjadi masjid di zaman Walid bin Abdul Malik dan mengizinkan pembangunan gereja
4. Kebijakan Umar bin Abdul Aziz dalam Bidang Bidang Ekonomi
Dalam bidang sosial ekonomi, khalifah Umar bin Abdul Aziz menerapkan berbagai kebijakan. Kebijakan Umar bin Abdul Aziz dalam bidang ekonomi antara lain:
a. Mengurangi beban pajak,
b. Membuat aturan mengenai timbangan dan takaran;
c. Menghapus sistem kerja paksa;
d. Memperbaiki tanah pertanian, irigasi, pengairan sumur-sumur, dan pembangunan jalan raya;
e. Menyantuni fakir miskin dan anak yatim.
f. Mengambil kembali harta-harta yang disalahgunakan oleh keluarga Khalifah dan mengembalikannya ke Baitulmal
g. Menitikberatkan pada pelayanan terhadap rakyat miskin dan
h. Menaikan gaji buruh sehingga ada yang setara dengan gaji pegawai kerajaan
5. Kebijakan Umar bin Abdul Aziz dalam Bidang Bidang Militer
Dalam bidang militer, Khalifah Umar bin Abdul Aziz kurang menaruh perhatian untuk membangun angkatan perang yang tangguh. la lebih mengutamakan urusan dalam negeri, yaitu meningkatkan taraf hidup rakyat.
Menurut Khalifah Umar bin Abdul Aziz, perluasan wilayah tidak harus dilakukan dengan kekuatan militer, tetapi dapat dilakukan dengan cara berdakwah amar makruf nahi mungkar. Maka khalifah Umar bin Abdul Aziz menerapkan kebijakan antara lain:
a. Menghapus kebiasaan mencela Ali bin Abi Talib dan keluarganya dalam khotbah setiap salat Jum’at. Kebiasaan yang tidak baik itu ia ganti dengan pembacaan firman Allah Swt dalam surat an Nahl ayat 90 yang artinya sebagai berikut : “Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi bantuan kepada kerabat, dan Dia melarang (melakukan) perbuatan keji, kemungkaran, dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.”
b. Ia mengirim 10 orang pakar hukum Islam ke Afrika Utara serta mengirim para pendakwah kepada raja-raja India, Turki dan Barbar di Afrika Utara untuk mengajak mereka kepada Islam
c. Menghapus bayaran Jizyah yang dikenakan ke atas orang yang bukan Islam dengan harapan ramai yang akan memeluk Islam. ( Baca juga : Profil Khalifah Umar bin Abdul Aziz dalam Bani Umayyah )
Pada masa pemerintahan khalifah Umar bin Abdul Aziz, dinasti bani Umayyah semakin kuat, tidak ada pemberontakan, berkurang tindakan penyelewengan, rakyat hidup sejahtera sehingga baitul Mal penuh dengan harta zakat karena tidak ada yang mau menerima zakat. Pada zaman pemerintahan Umar bin Abdul Aziz, pasukan kaum muslimin sudah mencapai pintu kota Paris di sebelah barat dan negeri Cina di sebelah timur. Pada waktu itu, Portugal dan Spanyol berada di bawah kekuasaannya.
thank you'
BalasHapusSama sama.... Terima kasih sudah mampir.
HapusSumber datanya bku apa yah? Bisa tlong kasih tau..
BalasHapus