Kisah Nabi Isa as dapat Bicara Ketika Masih Bayi
Allah Swt menyebutkan tentang kisah nabi Isa as yang
sudah dapat berbicara ketika masih bayi di dalam Al Quran. Bahkan, Allah Swt
juga menyebutkan isi pembicaraan nabi Isa as ketika masih bayi. Hal ini
menunjukkan betapa penting dan luar biasanya kisah nabi Isa as yang sudah dapat
berbicara ketika bayi, sekaligus menunjukkan kekuasaan Allah Swt. Bagi Allah
Swt, apapun bisa terjadi, sekalipun di luar teori atau akal manusia.
Secara garis besar, ada dua hal luar biasa yang Allah tunjukkan
kekuasaan-Nya melalui kisah nabi Isa yang bisa bicara sejak bayi. Hal tersebut
antara lain :
1. Ketika
masih bayi merah, nabi Isa as sudah dapat berbicara
2. Allah
Swt menciptakan nabi Isa as hanya dari wanita, tanpa laki-laki. Semua ini
lagi-lagi bukti kebesaran Allah Swt yang bisa kita jadikan renungan dan pelajaran.
Allah menciptakan nabi Adam as tidak dari pemempuan
dan juga tidak dari laki-laki. Allah menciptakan hawa hanya dari laki-laki
(nabi Adam as), tanpa perempuan. Allah menciptakan nabi Isa as hanya dari
perempuan (Maryam), tanpa laki-laki. Terakhir, Allah Swt menciptakan kita semua
dari perempuan dan laki-laki (ayah an ibu). Sebagai bahan renungan dan
pelajaran, legkap sudah semua itu menjadi tanda kekuasaan Allah Swt yang
ditunjukkan kepada manusia.
Kisah nabi Isa as yang sudah dapat berbicara ketika
masih bayi tentu sangat panjang, namun kita coba untuk membuat lebih sederhana.
Kisah tentang nabi Isa as yang sudah dapat berbicara ketika masih bayi bermula
dari ibundanya, yaitu Sayyidah Maryam.
Maryam merupakan putri Imran. Ia merupakan wanita yang
sangat salihah, sebagaimana keluarga dan orang tuanya. Oleh karena itu, Allah
mengabadikan kisah keluarga Imran menjadi salah satu surat dalam Al Quran,
yaitu surat Ali Imran (keluarga Imran). Juga marena kesalehan Maryam, Allah
mengabadikannya menjadi nama surat dalam Al Quran yaitu surat Maryam. Ia menjadi
satu-satunya nama perempuan yang diabadikan menjadi salah satu surat dalam Al
Quran. Bukan hanya itu, dalam Al Quran juga tidak ada satupun nama perempuan
yang disebutkan langsung oleh Allah Swt selain Maryam.
Hawa, istri nabi Adam as tidak disebutkan dalam Al
Quran. Begitu juga Ibu nabi Musa as, Allah hanya menyebutkannya dalam surat
Thaha. Itupun degan mengatakan ummu Musa (Ibu Musa). Aisyah, Istri Firaun juga
tidak disebutkan namanya langsung oleh Allah dalam Al Quran. Dalam surat At
Tahrim, Allah menyebutnya dengan Imra’ah Firaun, yang berarti istri Firaun.
Hal ini menujukkan kedudukan Maryam yang sangat luar
biasa di hadapan Allah Swt. Karena kesalehannya itulah, Allah menitipkan nabi
Isa as kepadanya. Ketika malaikat datang dalam wujud manusia menghadap maryam
untuk mengabarkan hal itu, Maryam berkata :
Maryam berkata : bagaimana mungkin aku memiliki
seorang anak laki-laki, sedang tak pernah seorang manusia pun menyentuhku dan
aku bukan pula pezina. ( QS Maryam : 20)
Malaikat menjawab ;
Jibril berkata : Demikianlah tuhanmu berfirman, “itu
merupakan hal mudah bagi-Ku; agar Kami menjadikannya tanda bagi manusia dan
sebagai rahmat dari Kami, dan hal itu adalah suatu perkara yang sudah
diputuskan.” (QS Maryam :21)
Maka Maryam pun hamil. Mengingat hamil tanpa menikah
terlebih dahulu, Maryam segera mengasingkan diri untuk menjauhi keramaian
orang.
Maka Maryam mengendungnya, dengan kandungannya itu, ia
mengasingkan diri ke tempat yang jauh (QS Maryam : 22)
Akhirnya Maryam melahirkan. Dalam Al Quran, Allah
menggambarkan bagaimana sakitnya seorang wanita ketika melahirkan,
sampai-sampai Maryam harus menyender ke pangkal pohon kurma, sambil mengatakan,
“Kematian lebih baik ketimbang merasakan sakit ketika melahirkan.” Sungguh
perjuangan luar biasa. Karena itulah, Rasulullah Saw menegaskan bahwa wanita
yang meninggal karena malahirkan itu syahid. Allah merekam perkataan Masryam
itu dalam firman-Nya di Al Quran surat Maryam ayat 23.
Maryam pun melahirkan bayi mungil bernama Isa as. Lalu
Allah Swt memberikan makan dan minum langsung untuk keduanya, berupa kurma dan
air yang berada disekitarnya. Allah juga mewahyukan kepada Maryam, jika
orang-orang bertanya siapa ayah dari bayi ini, sampaikan bahwa ia sedang
berpuasa. (lihat QS maryam ayat 24 – 26)
Ketika mampu berjalan setelah melahirkan, Maryam membawa
bayinya ke kempungnya. Orang-orang mulai mencibirnya. Banyak tuduhan yang
dialamatkan kepadanya. Maryam wanita tidak baik, Maryam tak sebaik orang
tuanya, dan lain sebagainya. Allah merekam peristiwa itu pada Al Quran suara Maryam ayat 27-28)
Mendengar itu semua, Maryam hanya diam. Ia sudah mendapatkan
wahyu agar tidak berbicara. Ia puasa berbicara. Maryam hanya menunjuk kepada
bayi yang dia gendong, sebagai isyarat kalau hendak mengetahui siapa ayah dan
bagaimana bayi itu, tanya langsung kepadanya.
Orang-orang kaget dan meledek. Bagaimana mungkin bayi merah itu dapat
berbicara? Tentu mustahil pikir mereka ada bayi yang bisa bicara.
Saat itulah Allah menunjukkan kekuasaan-Nya. Bagi-Nya
tidak ada yang mustahil. Semuanya mungkin dan dapat terjadi. Bayi merah itu pun
dapat berbicara. Bahkan pembicaraannya bukan pembicaraan biasa, akan tetapi
pembicaraan luar biasa yang sarat makna dan nilai. Bahkan, perkataan itu tidak
mungkin dapat diucapkan oleh orang dewasa sekalipun, kecuali hanya orang terplih.
Perkataan nabi Isa ketika masih bayi direkam oleh Allah dalam firman-Nya
:
Isa berkata : “Sesungguhnya aku ini hamba Allah. Dia
memberiku Al-Kitab (Injil) dan Dia menjadikanku seorang nabi. Dia menjdikanku
seorang yang diberkati di maana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku
shalat dan zakat selama aku hidup; dan berbakti kepada ibuku, dan dia tidak
menjadikanku seorang yang sombong lagi celaka. Semoga kesejahteraan dilimpahkan
kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hai aku meninggal, dan pada hari aku
dibangkitkan hidup kembali.” (QS Maryam : 30-33)
Itulah perkataan nabi Isa as yang direkam oleh Al
Quran. Kata-kata itu begitu luar biasa, sarat makna dan ajaran. Dengan demikian
bukti bahwa nabi Isa dapat berbicara ketika masih bayi memang benar adanya. Semoga
dengan artikel yang membahas salah satu bukti kebesaran Allah Swt berupa
memberikan kemampuan kepada nabi Isa as yang sudah dapat berbicara ketika bayi
dapat menambah keimanan dan ketaqwaan kita.
Posting Komentar untuk "Kisah Nabi Isa as dapat Bicara Ketika Masih Bayi"
Silahkan berkomentar . .