MEMBUAT BAHAN AJAR INOVATIF
MEMBUAT BAHAN AJAR INOVATIF
A. Dari Bahan Ajar Konvensional ke Bahan Ajar Inovatif
Bahan
ajar merupakan segala bahan baik itu informasi, alat, maupun teks yang disusun
secara sistematis, yang menampilkan kompetensi yang akan dikuasai peserta didik
dan digunakan dengan proses pembelajara. Adapun contoh dari bahan ajar antara
lain: modul, buku pelajaran, LKS, handout, model, bahan ajar interaktif, bahan
ajar audio, dan sebagainya.
Dari
pengertian tersebut kita bisa mengetahui bahwa buku atau program audio video
yang berisi materi pembelajaran telah dirabcang secara sistematis (walaupun
dijual dipasaran bebas), disebut sebagai bahan ajar. Namun, jika tidak
dirancang dengan sistematis, maka kita tidak bisa menyebutnya sebagai bahan
ajar walaupun didalamnya berisi mareri pembelajaran.
Dalam
kehidupan sehari-hari, kita masih sering melihat banyaknya tenaga pendidik yang
menggunakan bahan ajar konvensional, yaitu bahan ajar yang tinggal beli dan
tinggal pakai, tanpa adanya upaya untuk menyiapkan dan menyusunnya sendiri.
Bentuk bahan ajar konvensional biasanya berupa buku teks pelajaran yang dijualbelikan
di toko-toko, buku sumbangan dari pemerintah, dan LKS yang dibeli melalui para
penyalur.
Namun,
kita tentu tahu bahwa pembelajaran yang menarik, efektif, dan efisien
membutuhkan bahan ajar yang tidak cukup haya seperti itu. Seorang pendidik
dituntut kreativitasnya untuk mampu menyusun bahan ajar yang inovatif, kreatif,
menarik, variatif, dan sesuai dengan tingkat kebutuhan peserta didik. Maka dari
itu, ketika bahan ajar dibuat oleh pendidik, pembelajaran akan lebih menarik
dan tidak membosankan bagi peserta didik. Akan tetapi, sayang sekali karena hal
seperti itu jarang dilakukan oleh sebagian besar pendidik di negeri ini. Oleh
karena itu, wajar jika kualitas pendidikan kita kualitasnya masih rendah.
Adapun
perbedaan antara penggunaan bahan ajar konvensional dan bahan ajar inovatif
dalam proses pembelajaran sangat signifikan. Mutu pembelajaran menjadi rendah
ketika pendiidk hanya terpaku pada berbagai bahan ajar konvensional tanpa
adanya kreativitas untuk mengembangkan bahan ajar tersebut secara inovatif.
Namun,
berbeda halnya jika kita mempunyai keberanian untuk mendobrak kebiasaan buruk
seperti rasa malas rasa malas untuk berupaya menciptakan bahan ajar sendiri
yang lebih menarik, lebih variatif, dan sesuai denga konteks kebutugan peserta
didik. malalui artikel ini, mari kita sebagai pendidik memulai langkah positif memajukan
pendidikan di negeri ini melalui pembuatan bahan ajar yang inovatif.
B. Potensi Sumber Belajar yang Melimpah
Sumber
belajar mempunyai peran yang sangat besar dalam hubungannya dengan penyusunan
bahan ajar. Sumber belajar menurut Sudjana adalah segala daya yang dapat
dimanfaatkan guna memberi kemudahan kepada seseorang dalam belajarnya.
Sumber
belajar sangatlah melimpah ada di sekeliling kita. Kita bisa memungut dan
mengolahnya kapan saja. Kita bisa memungut dan mengolahnya kapan saja. Di sini
tinggal bagaimana kemauan dan kemampuan kita sebegai pendidik untuk
memanfaatkan dan mengolahnya menjadi bahan ajar yang menarik dan inovatif. Maka
sangat disayangkan jika ada pendidik yang kesulitan dalam menemukan sumber
belajar.
C. Pentingnya Pembuatan Bahan Ajar di Dunia Pendidikan
Pembuatan
bahan ajar yang menarik dan inovatif adalah suatu hal yang sangat penting dan
juga tuntutan bagi setiap guru sebagai pendidik. Hal ini mengingat pekerjaan
membuat bahan ajar memiliki kontribusi yang sangat besar bagi keberhasilan
proses pembelajaran yang kita lakukan. Dengan menyadari hal ini, kita tidak
lagi meremehkan dan mengesampingkan pembuatan bahan ajar. Akan tetapi, kita
benar-benar dapat lebih serius menekuni dan mengerjakan pembuatan bahan ajar
dengan penuh rasa tanggung jawab dan dedikasi yang tinggi.
Perlu
disadari bahwa sumber belajar sangat penting artinya dalam menyusun suatu bahan
ajar. oleh karena itu, keberadaan sumber belajar memiliki 3 (tiga) tujuan utama
dalam proses pembelajaran, yaitu memperkaya
informasi yang diperlukan dalam menyusun bahan ajar, dapat digunakan
oleh penyusun bahan ajar, dan memudahkan bagi peserta didik untuk mempelajari
suatu kompetensi tertentu.
Adapun
kegunaan sumber belajar sebenarnya tidak terlepas dari tujuan agar sumber
belajar itu menjadi lebih bermakna. Maka, kita sebagai pendidik dituntut untuk
dapat secara kreatif mendesain suatu bahan ajar yang memungkinkan perserta
didik dapat secara langsung memanfaatkan sumber belajar yang sudah ada.
D. Fungsi Pembuatan Bahan Ajar
Fungsi pembuatan bahan ajar diklasifikasikan menjadi
dua macam, yaitu fungsi bahan ajar menurut strategi pembelajaran yang dipakai,
dan fungsi bahan ajar menurut pihak yang menggunakan atau memanfaatkan bahan
ajar.
1. Fungsi bahan ajar berdasarkan strategi pembelajaran
Berdasarkan strategi yang digunakan dalam
pembelajaran, fungsi bahan ajar dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu fungsi
bahan ajar dalam pembelajaran klasikal, pembelajaran individual, dan
pembelajaran kelompok.
a. Fungsi bahan ajar dalam pembelajaran klasikal
· Sebagai
pendukung dalam proses pembelajaran yang diselenggarakan di sekolah
· Sebagai
satu-satunya sumber informasi dan pengawas dalam proses pembelajaran
b. Fungsi bahan ajar dalam pembelajaran individual
· Sebagai
media utama dalam kegiatan pembelajaran
· Sebagai
alat untuk menyusun dan mengawasi siswa dalam belajar
· Sebagai
penunjang media pembelajaran lainnya
c. Fungsi bahan ajar dalam pembelajaran kelompok
· Sebagai
bahan yang terintegrasi dengan proses belajar kelompok
· Sebagai
bahan tambahan sebagai pendukung bahan ajar yang utama
2. Fungsi bahan ajar berdasarkan pihak yang menggunakan
Berdasarkan pihak yang menggunakan bahan ajar, fungsi bahan
ajar digunakan oleh dua pihak, yaitu fungsi bahan ajar bagi pendidik atau guru
dan fungsi bahan ajar bagi peserta didik atau siswa
a. Fungsi bahan ajar bagi guru atau pendidik
· Waktu
guru dalam mengajar menjadi hemat
· Peran
guru menjadi berubah dari sebagai pengajar menjadi sebagai fasilitator
· Proses
pembelajaran menjadi lebih efektif dan
interaktif
· Sebagai
pedoman bagi guru dalam kegiatan aktivitas di kelas
· Sebagai
alat evaluasi dari kegiatan pembelajaran
b. Fungsi bahan ajar bagi siswa atau peserta didik
· Siswa
bisa belajar tanpa harus ada guru atau teman belajar lain
· Siswa
bisa belajar kapan saja dan di mana saja yang ia inginkan
· Siswa
bisa belajar sesuai kecepatannya masing-masing
· Membantu
potensi siswa agar menjadi pembelajar yang mandiri
· Sebagai
pedoman bagi siswa dalam menjalankan aktivitas pembelajarannya.
E. Tujuan Pembuatan Bahan Ajar
Ada empat hal pokok yang menjadi tujuan dari pembuatan
bahan ajar, yaitu :
1. Pembuatan
bahan ajar bertujuan untuk dapat membantu siswa dalam mempelajari sesuatu
2. Pembuatan
bahan ajar bertujuan menyediakan pilihan dari berbagai bahan ajar yang ada
3. Pembuatan
bahan ajar bertujuan memberikan kemudahan untuk siswa dalam kegiatan
pembelajaran
4. Pembuatan
bahan ajar bertujuan kegiatan pembelajaran menjadilebih menarik
F. Manfaat Pembuatan Bahan Ajar
Kegunaan atau manfaat bahan ajar dapat didasarkan
kepada pengguna dari bahan ajar itu sendiri, yaitu manfaat bagi guru atau
pendidik dan kegunaan bagi siswa atau peserta didik.
1. Manfaat pembuatan bahan ajar bagi guru atau pendidik
Paling tidak, ada tiga manfaat yang didapat oleh guru
atau pendidik ketika bersedia membuat bahan ajar, antara lai :
a. Guru
akan mempunyai bahan ajar yang dapat membantu dalam kegiatan belajar mengajar
b. Bahan
ajar dapat diakui sebagai karya dari guru yang bersangkutan untuk menambah
angka kredit
c. Menambah
pendapatan dari penerbitan karyanya
2. Manfaat pembuatan bahan ajar bagi siswa atau peserta
didik
Apabila bahan ajar yang disediakan atau diberikan
kepada siswa itu menarik dan inovatif, maka siswa atau peserta didik akan
memperoleh manfaat sebagai berikut :
a. Kegiatan
pembelajaran di kelas menjadi lebih menarik
b. Siswa
dapat menjadi lebih mandiri dalam belajar
c. Siswa
memperoleh kemudahan dalam memperoleh informasi terkait kompetensi yang harus
dikuasai.
G. Unsur-Unsur dalam Bahan Ajar yang Perlu Dipahami
Bahan ajar merupakan sebuah susunan atas bahan-bahan
yang berhasil dikumpulkan dan berasal dari berbagai sumber belajar yang dibuat
secara runtut dan sistematis. Oleh karena itu, bahan ajar mengandung
unsur-unsur tertentu. Untuk mampu membuat bahan ajar, kita harus bisa memahami unsur-unsur dalam bahan ajar.
Setidaknya unsur-unsur atau komponen-komponen dalam
bahan ajar ada enam. Unsur-unsur bahan
ajar antara lain: petunjuk belajar, kompetensi yang harus dicapai,
informasi pendukung, latihan-latihan, petunjuk kerja, dan evaluasi. Berikut ini
merupakan penjelasan tentang unsur-unsur dalam bahan ajar yang bisa kita
jadikan dasar dalam pembuatan bagan ajar.
1. Unsur 1: Petunjuk Belajar
Unsur pertama dalam bahan ajar meliputi petunjuk bagi
pendidik atau peserta didik. Di dalam petunjuk belajar, dijelaskan tentang
bagaimana pendidik sebaiknya mengajarkan materi kepada peserta didik dan
bagaimana pula peserta didik mempelajari materi yang ada dalam bahan ajar
tersebut. Denganadanya petunjuk belajar ini, diharapkan peserta didik khususnya
tidak salah dalam mempelajari bahan ajar.
2. Unsur 2: Kompetensi yang Harus Dicapai
Maksud dari unsur kedua dalam bahan ajar ini adalah harus
ada kompetensi yang harus dicapai oleh peserta didik. Sebagai pendidik, kita
harus menjelaskan dan menuliskan dalam bahan ajar yang kita susun tersebut
dengan berbagai kompetensi yang harus dikuasai oleh peserta didik. Dengan
demikian, jelaslah tujuan yang harus dicapai oleh peserta didik.
3. Unsur 3: Informasi Pendukung
Informasi pendukung merupakan berbagai informasi yang
sifatnya tambahan yang dapat digunakan untuk melengkapi bahan ajar, sehingga
peserta didik semakin mudah untuk menguasai pengetahuan yang akan mereka peroleh.
Selain itu, pengetahuan yang diperoleh peserta didik akan semakin komprehensif.
4. Unsur 4: Latihan-Latihan
Unsur keempat dalam bahan ajar ini merupakan suatu
bentuk tugas yang diberikan kepada peserta didik untuk melatih kemampuan mereka
setelah mempelajari bahan ajar. Dengan demikian, kemampuan yang mereka pelajari
akan semakin terasah dan terkuasai denga matang.
5. Unsur 5: Petunjuk Kerja atau Lembar Kerja
Petunjuk kerja atau lembar kerja adalah satu lembar
atau beberapa lember kertas yang berisi sejumlah langkah prosedural cara
pelaksanaan aktivitas atau kegiatan tertentu yang harus dilakukan oleh peserta
didik berkaitan dengan praktik dan lain sebagainya. Misalnya, petunjuk
pelaksaan praktik dalam mata pelajaran IPA di MI untuk observasi pertumbuhan
kecambah di laboratorium.
6. Unsur 6: Evaluasi
Unsur terakhir yang harus ada dalam bahan ajar yaitu
evaluasi. Evaluasi merupakan salah satu bagian dari proses penilaian. Sebab,
dalam unsur evaluasi terdapat sejumlah pertanyaan yang ditunjukkan kepada
peserta didik untuk mengukur seberapa jauh penguasaan kompetensi yang berhasil
mereka kuasai setelah mengikuti proses pembelajaran. Dengan demikian, dengan
adanya unsur evaluasi kita dapat mengetahui efektifitas bahan ajar yang kita
buat ataupun proses pembelajaran yang kita selenggarakan pada umumnya. Jika di kemudian
hari peserta didik yang belum menguasai, maka diperlukan perbaikan (remidial)
dan penyampurnaan kegiatan pembelajaran. Begitu juga sebaliknya, jika ada
peserta didik yang sudah bisa menguasai kompetensi yang ada, maka diperlukan
pengayaan bagi peserta didik tersebut.
H. Perbedaan Sumber Belajar dan Bahan Ajar
Sumber belajar adalah segala sesuatu baik itu benda,
data, fakta, ide, orang dan lain sebagainya yang bisa menimbulkan proses
belajar. Sedangkan bahan ajar adalah segala bahan baik itu informasi, alat,
maupun teks yang disusun secara sistematis yang menampilkan sosok utuh dari
kompetensi yang akan dikuasai oleh peserta didik dan digunakan untuk
pembelajaran. Secara tegas, ada tiga perbedaan utama antara sumber belajar dan
bahan ajar.
Perbedaan
Sumber Belajar dan Bahan Ajar yang Pertama
Sumber belajar adalah bahan mentah untuk penyusunan
bahan ajar, sedangkan bahan ajar adalah bahan jadi yang merupakan hasil ramuan
dari bahan-bahan yang diperoleh dari sumber belajar.
Perbedaan
Sumber Belajar dan Bahan Ajar yang Kedua
Sumber belajar adalah segala bahan yang baru memiliki
kemugkinan untuk dapat dijadikan sebagai bahan ajar, sedangkan bahan ajar
adalah bahan yang sudah secara aktual dirancang secara sadar dan sistematis
untuk pencapaian kompetensi peserta didik.
Perbedaan
Sumber Belajar dan Bahan Ajar yang ketiga
Semua buku, program audio, video, dan komputer yang
berisi materi pembelajaran yang dengan
sengaja dirancang secara sistematis, walaupun dijual di pasar bebas, maka
bahan-bahan tersebut disebut sebagai bahan ajar. Akan tetapi jika bahan-bahan tersebut tidak sengaja dirancang dan
sistematis, maka kita tidak bisa menyebutnya sebagai bahan ajar, melainkan
sumber belajar.
Pustaka : Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Kreatif karya Andi Prastowo
Posting Komentar untuk "MEMBUAT BAHAN AJAR INOVATIF"
Silahkan berkomentar . .