ASPEK PEMASARAN DALAM PENGELOLAAN USAHA
ASPEK PEMASARAN DALAM PENGELOLAAN USAHA
A. Ilmu Menjual
1.
Pengertian
Seni Menjual
Ilmu menjual adalah ilmu yang mempengaruhi
seseorang yang dilakukan penjual untuk mengajak orang lain agar bersedia
membeli barang atau jasa yang ditawarkan.Pengertian ilmu menjual menurut K.B.
Hass dan E.C Perry adalah pelayanan timbal balik sehingga kedua belah pihak
merasa puas dengan barang yang ditawarkan untuk saling menguntungkan.
Berdasarkan pengertian di atas dapat
disimpulkan bahwa ilmu menjual adalah suatu kemmapuan untuk mempengaruhi orang
supaya mau membeli produk yang kita tawarkan denagn cara saling menguntungkan,
walaupun sebelumnya tidak tertarik atau berminat untuk membeli produk tersebut.
2.
Objek
Ilmu Menjual
a. Penjual
b. Produk
yang dijual
c. Keadaan
Pembeli
3.
Manfaaat Ilmu menjual
a. Membantu
penjual dalam melakukan transaksi penjualan
b. Membantu
penjual mengatasi segala macam rintangan pemasaran
c. Membantu
penjual dalam menghadapi pesaing
d. Meningkatkan
omset penjualan perusahaan
4.
Sifat-sifat
Penjual
Karakteristik
penjual yang disenangi oleh pembelinya adalah sebagai berikut:
a. Pengetahuan
akan diri sendiri
b. Pengetahuan
produk yang ditawarkan
c. Pengetahuan
akan pembeli
5.
Teknik
Menjual
Teori AIDAS merupakan salah satu teknik
menjual yang perlu dikuasai oleh penjual, yaitu sebagai berikut:
a. Attention
(perhatian), penjual harus berusaha agar caloon pembeli memperhatikan produk
yang ditawarkannya.
b. Interest
(minat), penjual harus membuat calon konsumen makin tertarik dengan produk yang
ditawarkan
c. Desire
(keinginan),meyakinkan calon pembeli dengan cara menjelaskan keunggulan produk
yang ditawarkan serta memberikan keyakinan yang kuat bahwa calon pembelia akan
merasa rugi jika tidak membeli produk yang ditawarkan
d. Action
(tindakan), menguatkan keyakinan pembeli bahwa keputusan untuk membeli produk
yang paling tepat.
e. Satisfaction
(kepuasan), bahwa kualitas produk yang ditawarkan sesuai dengan penawaran yang
diberikan
6.
Subsidi
Harga Silang
Subsidi silang artinya penjual menjual
produk yang satu lebih murah sedangkan produk lainnya lebih mahal. Swalayan
sering mengunakan teknik ini. Produk yang sejenis dengan pesaing maka akan
diturunkan harganya sampai batas limit sehingga kadang kadang mengalami
kerugian, namun hal ini dilakukan sebagai bagian promosi agar konsumen mau
datang dan membeli produk kita. Sedangkan produk yang pesaingya sedikit bisa
dinaikkan harganya untuk menutup kerugian dari produk yang diturunkan dan
mendapatkan keuntungan usaha.
7.
Hukum
Penjualan dan Pembelian
a.
Hukum pembelian adalah Bahwa tiap-tiap orang mau membeli suatu
barang dengan uangnya karena ia berpendapat bahwa barang itu lebih
berharga, menguntungkan, dan memuaskan dari pada uang yang dikeluarkan.
b.
Hukum penjualan adalah tiap orang mau menukarkan produknya dengan
uang karena ia menganggap bahwa uang itu sangat diharapkandan akan menguntungkan serta memuaskan hatinya.
B. Promosi
1.
Pengertian
Promosi
Promosi adalah suatu upaya
dari penjual untuk menawarkan produknya kepada konsumen agar konsumen tertarik
untuk melakukan transaksi pembelian. Promosi merupakan bagian penting dalam
pemasaran produk. Melalui promosi penjual dapat menyebarkan informasi produk,
memengaruhi atau membujuk konsumen, dan juga bisa mengingatkan dan mendekatkan
konsumen terhadap produk yang ditawarkan.
2.
Tujuan
Promosi
a.
Memberitahu pasar yang dituju tentang
penawaran produk
b.
Mengingatkan masyarakat konsumen akan manfaat
produk
c.
Membujuk konsumen agar menyenangi dan
mendorong pembelian
d.
Mengubah perilaku konsumen
e.
Mempertahankan merek produk perusahaan
3.
Bauran
promosi (promotion mix)
Dalam Basu Swasta (1999)
promotional mix adalah kombinasi strategi yang paling baik dari
variabel-variabel periklanan, personal selling, dan alat promosi lainnya yang
semuanya direncanakan untuk mencapai tujuan program penjualan lainnya.
a. Personal selling
Menurut William G. Nickles dalam buku
Marketing Principles, Personal selling/ penjualan personal adalah interaksi antraindividu,
saling bertatap muka yang ditujuakan untuk menciptakan, memperbaiki, menguasai
atau mempertahankan hubungan pertukaran yang saling menguntungkan dengan pihak
lain.
Ciri-ciri
personal selling:
·
Identitas sponsor jelas
·
Sasarannya terbatas
·
Biaya relatif tinggi
·
Ada keleluasan dalam penampilan
·
Terdapat kesempatan untuk secara kreatif
mengembangkan hubungan yang harmonis dengan konsumen.
·
Konsumen akan memberikan respon seketika
kepada sales, sehingga jika tenaga sales dapat melakukan pendekatan dengan baik
pada umumnya konsumen sukar menghindar.
b. Mass Selling
Mass Selling adalah
merupakan pendekatan yang menggunakan media komunikasi untuk menyampaikan
informasi kepada khalayak ramai dalam suatu waktu. Mass selling terdiri dari
periklanan dan publisitas.
1) Periklanan
Periklanan
adalah seluruh proses yang meliputi persiapan, perencanaan, pelaksanaan, dan
pengawasan iklan. Fungsi iklan antara lain :
·
Informative : menginformasikan khalayak
mengenai seluk beluk produk
·
Persuiding : memengaruhi khalayak untuk
membeli
·
Reminding : menyegarkan informasi yang telah
diterima khalayak
·
Entertainment : menciptakan suasana yang
menyenangkan sewaktu khalayak menerima dan mencerna informasi.
Sifat
iklan yaitu sebagai berikut:
·
Public Presentation ; Iklan memungkinkan
semua orang menerima pesan yang sama tentang produk yang diiklankan
·
Pervasiveness ; Pesan iklan yang sama dapat
diulang-ulang untuk memantapkan penerimaan informasi
·
Amplified Expressiveness; Iklan mampu
mendramatisasi perusahaan dan produknya melalui gambar dan suara untuk
menggugah dan memengaruhi perasaan khalayak
·
Impersonality; Iklan tidak bersifat memaksa
khalayak untuk memperhatikan dan menanggapinya karena merupakan komunikasi yang
monolog (satu arah)
2) Publisitas
Bentuk
penyajian dan penyebaran ide secara non-personal, yang mana orang atau
organisasi diuntungkan tidak membayar untuk itu. Publisistas tidak mungkin
diulang-ulang layaknya iklan.
c. Promosi Penjualan
Kegiatan yang merangsang
pembelian produk dengan segera dan/atau meningkatkan pembelian dengan segera
dan/atau meningkatkan jumlah barang yang dibeli pelanggan. Melalui promosi
penjualan, perusahaan dapat menarik pelanggan baru, memengaruhi pelanggannya
untuk mencoba produk baru, mendorong pelanggan membeli lebih banyak, menyerang
aktivitas pesaing, serta meningkatkan impulse buying (pembelian tanpa
rencana sebelumnya).
Sifat-sifat
promosi penjualan adalah sebagai berikut :
1) Komunikasi
; Promosi penjualan mampu menarik perhatian dan memberi informasi yang
memperkenalkan pelanggan pada produk
2) Insentif
; Memberikan keistimewaan dan rangsangan yang bernilai bagi pelanggan
3) Undangan
(Invitation) ; Mengundang khalayak untuk membeli saat itu juga.
Contoh-contoh
dalam promosi penjualan seperti yang diutarakan di bawah ini:
Produk sampel, Premium dan hadiah, Demonstrasi,Pembelian
kupon, Potongan rabat/penawaran pembelian, Jaminan produk, Diskon, Kontes, permainan,
Kelonggaran tukar tambah, Beli dua gratis 1
d. Public Relations (Hubungan Masyarakat)
Tujuan dari publisitas yaitu
sebagai berikut:
1) Membuat
berita mengenai produk atau perusahaan
2) Membuat
berita berbagai aspek yang berkaitan dengan produk/perusahaan
3) Mengembangkan
publisitas khusus untuk berbagai segmen pasar
Tolak ukur tercapainya
publisitas yaitu:
1) Jumlah
penonjolan yang ditampilkan oleh media
2) Perubahan
kesadaran, pemhaman, atau sikap yang dihasilkan oleh pelaksanaan publisi.
e. Directing Marketing
Direct Marketing adalah
sistem pemasaran yang interaktif, yamg memanfaatkan satu atau beberapa media
iklan untuk menimbulkan respons yang terukur dan/atau transaksi di setiap
kesempatan.Misalnya menghubungi via telepon atau surat, sms (short message
service) tele marketing, electronic shopping, TV direct response marketing.
Manfaat adanya direct
marketing bagi konsumen adalah penghematan waktu dalam berbelanja baik produk
maupun jasa sedangkan bagi penjual adalah dapat memilih calon pembeli secara
selektif, dapat menjalin hubungan jangka panjang dengan pelanggannya, dan
memperoleh peluang baru yang menguntungkan.
Tips melakukan direct
selling :
1) Pastikan
list yang dipunyai sesuai dengan target market dan update
2) Gunakan
telemarketer yang berpengalaman
3) Pastikan
mempunyai sales script puls PSM (Penawaran yang sangat menarik dan bisa
dipercaya)
4) Kombinasikan
dengan direct mail. Dengan kombinasi telemarketing dengan direct mail penjualan
bisa meningkat delapan kali lipat dibandingkan dengan telemarketing saja atau
direct mail saja.
Hal yang harus dihindari
dalam melakukan direct marketing adalah :
1) Mengganggu
kenyamanan pelanggan
2) Menipu
pelanggan dan mengganggu privasinya
3) Mengeksploitasi
pelanggan yang gagap teknologi
4.
Evaluasi
Pemasaran Anda Jika Bisnis Anda Ingin Sukses
Dalam melakukan pemasaran kita perlu
melakaukan evaluasi dengan menggunakan marketing mix (7P) yaitu sebagai
berikut:
a.
Lakukan Evaluasi Produk (product)
Apakah
produk yang Anda jual sudah sesuia dengan target yang Anda bidik?
b.
Masalah Tempat (Place)
Apakah
tempat yang digunaakn untuk usaha aman,nyaman,strategis, mudah,terjangkau?
c.
Masalah Harga (Price)
Jangan
sampai terjadi produk Anda yang sejenis di pedagang lain harganya lebih mahal
dengan kualitas yang sama.
d.
Masalah Promosi (Promotion)
Masalah
Promosi adalah evaluasi pertama dalam melakukan evaluasi pemasaran
e.
Sumber Daya Manusia (SDM) People
Sudahkah
Sales Anda melkukan pelayanan prima ?(akan dibahas di materi selanjutnya)
f.
Prosess( Process)
Apakah
proses produksi sudah dilakukan dengan benar ? Sesuai dengan standar yang
ditetapkan
g.
Penampilan Fisik (Physical Evidence)
Penampilan
fisik penjual yang sopan dan rapi akan meningkatkan rasa kepercayaan konsumen
untuk membeli produknya. Pemasaran adalah ujungnya proses berwirausaha.
Marketing konvensional biasanya hanya melakukan cara-cara yang sama dan tetap,
hal ini berbeda dengan marketing revolusioner dimana perubahan selalu
disesuaikan dengan kondisi dan perkembangan. Untuk itu wirausaha dituntut
kraetif dan inovatif.
C. Penetapan Harga Jual
1. Pengertian
Harga Jual
Menurut Kotler, harga jual
adalah jumlah nilai yang dipertukarkan oleh konsumen untuk manfaat atas
memiliki atau menggunakan barang atau jasa. Jadi, harga jual adalah sejumlah
uang yang diperlukan untuk memperoleh sejumlah barang atau jasa.
2. Hal-hal
yang Mempengaruhi Harga Jual
a.
Keadaan
perekonomian
b.
Elastisitas
permintaan
c.
Permintaan
dan penawaran
d.
Tindakan
atau reaksi pesaing
e.
Pengaruh
pemerintah
f.
Citra
atau kesan masyarakat
g.
Biaya
produksi
3. Macam-macam
Kebijakan Penetapan Harga
a. Kebijakan harga produsen
1) Kebijakan harga produsen
Kebijakan ini
dilakukan ketika perusahaan belum memiliki pesaing dan harga yang dipasarkan
hanya untuk orang dengan tingkat ekonomi menengah ke atas. Harga ditentukan
oleh produsen.
2) Harga serendah mungkin (penetration price)
Kebijakan ini
dilakukan ketika sudah banyak perusahaan yang memasarkan produk sejenis
sehingga kebijakan ini digunakan untuk memasuki pasar.
b. Kebijakan harga grosir
Kebijakan yang
dilakukan diantaranya pemberian potongan harga ketika membeli dalam jumlah yang
besar atau pembelian secara tunai.
c. Kebijakan harga retailer
1) Margin
price
Penetapan
harga berdasarkan perkiraan. Apabila penjual sudah merasa untung, maka produk
langsung dijual.
2) Lining
price
Kebijakan ini
dilakukan dengan penetapan harga yang sama meskipun produk berbeda, misalnya
pada toko yang menjual baju, kaos, sepatu dan sandal yang biasanya menumpuk
kaos atau sepatu dari berbagai merek dan ukuran dalam satu kotak dan diberi
harga yang sama.
3) Competitor
price
Kebijakan ini
dilakukan diawal usaha dengan menetapkan harga serendah mungkin dengan tujuan
memperoleh reputasi sebagai toko atau
usaha dengan harga termurah.
4) Judgement
price
Penetapan
harga produk berdasarkan pada perkiraan. Misalnya pada suatu dos/kotak ada satu
atau dua barang yang berkualitas sangat baik.
5) Customer
price
Apabila harga
bahan baku naik, maka produsen tidak menaikkan harga tetapi dengan mengurangi
jumlah atau volume atau mungkin juga menurunkan kualitas.
6) Odd
price
Penetapan
harga ganjil untuk menarik pembeli, misalnya harga Rp 9,975.00 atau Rp
89,450.00. Kebijakan ini biasanya dilakukan oleh pasar modern seperti
supermarket.
7) Combination
price
Kebijakan ini
dilakukan dengan membuat harga paket yaitu mengkombinasi antara dua jenis
barang yang memiliki hubungan komplementer. Misalnya shampoo dengan
conditioner, pasta gigi dengan sikat gigi, dan sebagainya.
4. Penetapan
Harga Jual
Hal-hal yang
perlu dipertimbangkan dalam menentukan harga jual sebagai berikut :
a.
Masalah
biaya
Biaya
merupakan dasar dalam penetapan harga, karena biaya merupakan sejumlah uang
yang dikeluarkan perusahaan sehingga produk selesai dibuat dan siap dipasarkan.
Cara
menetapkan harga jual berdasarkan pendekatan biaya dapat dilakukan dengan cara
berikut ini :
1) Metode penetapan harga biaya plus (cost plus pricing)
Misalnya :
Biaya
produksi 200 barang adalah
-
Biaya
bahan baku Rp 4.000.000,00
-
Biaya
tenaga kerja Rp 600.000,00
-
Biaya
lain-lain (sewa, gaji pimpinan,
Penyusutan peralatan) Rp 400.000,00 +
Total biaya Rp 5.000.000,00
Keuntungan yang dikehendaki adalah 25% dari
total biaya. Sehingga harga jual seluruhnya :
Rp 5.000.000,00 + (20% x Rp 5.000.000,00) =
Rp 6.000.000,00
Harga satuan = = Rp
15.000,00
2) Metode penetapan harga mark up (mark up pricing)
Penetapan
harga jual dengan cara menambah harga beli dari seorang pedagang dengan suatu
persentase tertentu.
Harga beli +
mark up = harga jual
Nilai mark up biasanya merupakan keseluruhan
biaya operasi dan keuntungan yang diinginkan.
Contoh :
Harga beli
barang dagangan Rp 400.000,00
Biaya
pengelolaan dan penjualan Rp 50.000,00
Keuntungan
yang diharapkan Rp 150.000,00 +
Harga jual Rp 600.000,00
D. Pelayanan Prima
1. Pengertian
Pelayanan Prima
Salah
satu faktor yang menentukan tingkat keberhasilan suatu perusahaan atau
organisasi dalam mempertahankan pelanggan atau mendapatkan pelanggan baru
adalah kemampuan perusahaan dalam memberikan pelayanan yang baik kepada
pelanggan. Pelayanan yang baik itulah yang dinamakan pelayanan prima. Jadi,
pelayanan prima adalah pelayanan sebaik-baiknya kepada pelanggan sehingga
menimbulkan rasa puas pada pelanggan. Adapun tujuan dari pelayanan prima adalah
memberikan pelayanan untuk memenuhi dan memuaskan pelanggan serta memberikan
fokus pelayanan kepada pelanggan.
2. Konsep-konsep
Pelayanan Prima
Pelayanan
prima dikembangkan berdasarkan konsep A3 yaitu Attitude (sikap), Attention
(perhatian) dan Action (tindakan).
a.
Konsep
Attitude (sikap)
Sikap
adalah pernyataan menilai (evaluatif) terhadap objek, orang atau peristiwa. Hal
ini mencerminkan perasaan seseorang terhadap sesuatu. Sikap yang diharapkan
dalam pelayanan prima adalah sikap yang baik dan simpatik sehingga proses
pelayanan dapat berlangsung dengan baik. Pelanggan diharapkan akan merasa puas
apabila pelayanan yang diperoleh sesuai dengan harapan pelanggan.
Pelayanan
berdasarkan attitude (sikap) terdiri
dari beberapa bentuk antara lain sebagai berikut :
1)
Pelayanan
pelanggan dengan penampilan serasi
Hal-hal yang
dapat mendukung penampilan serasi diantaranya berpenampilan menarik, serasi
baik riasan wajah, busana dan ekspresi wajah yang ceria.
2)
Pelayanan
dengan berpikir positif
Cara berpikir
positif dalam melayani pelanggan diantaranya tidak memanfaatkan dan mencari
kelemahan calon pelanggan, tidak bersifat acuh dan melayani pembeli secara
terhormat.
3)
Pelayanan
pelanggan dengan sikap menghargai (the
customer is king)
Pelayanan
dengan sikap menghargai dengan menunjukkan sikap hormat dan ramah, tutur bahasa
yang baik disertai senyum, sikap sopan santun, dan mengusahakan untuk memenuhi
kebutuhan pelanggan.
b.
Konsep
Attention (perhatian)
Pemberian
perhatian kepada calon pelanggan harus dilakukan walaupun calon pelanggan hanya
tertarik dan belum membeli produk. Komunikasi dan perhatian yang diberikan
kepada calon pelanggan diharapkan dapat mengubah minat calon pelanggan yang
tadinya hanya tertarik akan menutuskan untuk membeli produk.
Bentuk-bentuk
pelayanan berdasarkan konsep ini adalah sebagai berikut :
1)
Mendengarkan
dan memahami kebutuhan pelanggan
Mendengarkan
dan mencatat dengan cermat kebutuhan pelanggan, berusaha memahami kebutuhan
pelanggan dan berusaha mewujudkan kebutuhan pembeli dengan cepat.
2)
Mengamati
perilaku pelanggan
Ketika sedang
mendengarkan dan memahami kebutuhan pelanggan, harus dilakukan pengamatan
terhadap segala perilaku pelanggan yaitu dari watak atau kepribadian, motif
membeli dan bahasa tubuh (body language)
pelanggan.
3)
Mencurahkan
perhatian penuh pada pelanggan
Perhatian
penuh pada pelanggan dapat dilakukan dengan menjelaskan kembali setiap pesanan,
menghargai setiap pendapat dan saran pelanggan, mencatat dan mencatat kebutuhan
serta memenuhi kebutuhan pelanggan akan barang atau jasa yang dipesan.
c.
Konsep
Action (tindakan)
Aksi
adalah suatu perilaku melayani untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Pelayanan
berdasarkan konsep ini adalah pelayanan pada tahap transaksi jual beli.
Pelayanan prima yang diharapkan menghasilkan tindakan penjualan.
Bentuk-bentuk
pelayanan berdasarkan konsep ini adalah sebagai berikut :
1)
Mencatat
pesanan pelanggan
Memberikan
kemudahan kepada pembeli, mempercepat pelayanan, menghindari kesalahan dan
memudahkan dalam pengambilan barang.
2)
Mencatat
kebutuhan pelanggan
Mendengarkan
dan memahami kebutuhan pelangan serta membuat daftar kebutuhan dengan
mengelompokkan sesuai dengan kegunaan merek, ukuran dan jenis pesanan.
3)
Penegasan
kembali kebutuhan pelanggan
Barang yang
sudah dicatat, ditegaskan kembali untuk menghindari kesalahan pencatatan.
Menanyakan cara pengiriman dan pembungkusan yang dikehendaki pelanggan serta
menegaskan cara pembayaran (tunai atau kredit).
4)
Mewujudkan
kebutuhan pelanggan
Memberikan
produk sesuai dengan pesanan dan kualitas sesuai dengan harapan pelanggan
5)
Menyatakan
terima kasih dengan harapan pelanggan datang kembali
Melakukan
senyum, salam, sapa ketika menyatakan terima kasih kepada pelanggan pada akhir
tindakan untuk memberikan kesan terbaik.
3. Pelayanan
SMART
Selain
pelayanan prima, dikenal juga adanya pelayanan SMART. Pelayanan Smart merupakan
pelayanan yang diberikan kepada pelanggan dengan penuh perhatian karena
pelanggan adalah seseorang yang keinginannya harus dipenuhi karena pelanggan
adalah tujuan dari sebuah bisnis. Karena itu, kepuasan pelanggan adalah tujuan
dalam memberikan pelayanan. Adapun inti dari sasaran pelayanan SMART adalah Spesific
(spesifik/memiliki kekhususan); Measurable (dapat diukur); Achievable
( dapat diukur) ; Relevant (sesuai dengan kepentingan/kewenangan pelanggan) ; Time
(jelas penentuan jangka waktunya).
E. Kepuasan Pelanggan
1. Pengertian
Kepuasan Pelanggan
Kepuasan pelanggan adalah tingkat
perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja (hasil) produk (barang atau
jasa) yang bisa dirasakan dan sesuai dengan harapannya. Jadi, kepuasan
merupakan hasil olah rasa dari pelanggan dalam menilai kinerja perusahaan baik
berupa barang atau jasa yang diperoleh dan pelanggan memiliki kriteria
penilaian baik atau buruk. Baik atau buruknya sebuah produk atau jasa
diperbandingkan dengan harapan pelanggan dari sebuah produk atau jasa tersebut.
Pelanggan merasa puas apabila harapan
mereka terpenuhi dan merasa sangat puas dan gembira apabila harapan mereka
terlampaui. Pelanggan yang puas cenderung tetap loyal, kurang peka terhadap
perubahan harga, mengurangi biaya komunikasi terhadap pelanggan di masa depan
dan munculnya rekomendasi atau pembicaraan yang menguntungkan perusahaan.
Kepuasan pelanggan tercipta dari
kualitas produk atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan. Kualitas
mencerminkan semua dimensi penawaran produk yang menghasilkan manfaat bagi
pelanggan. Adapun ahli pemasaran Kotler dan Keller (2009) memberikan definisi
bahwa kepuasan pelanggan adalah cerminan penilaian seseorang tentang kinerja
yang diperoleh dalam kaitannya dengan harapan. Pelanggan yang merasa puas akan
memberikan keuntungan kepada perusahaan antara lain :
a.
Membeli
lebih banyak dan setia lebih lama
b.
Membeli
jenis produk baru atau produk yang disempurnakan perusahaan
c.
Mengumpulkan
pujian bagi perusahaan serta produknya kepada orang lain
d.
Kurang
memperhatikan merek dan iklan pesaing dan kurang sensitive terhadap harga
e.
Memberikan
gagasan baru atas barang atau jasa perusahaan
f.
Lebih
murah biaya pelayanannya daripada pelanggan baru, karena transaksi sudah rutin
2. Faktor-faktor
yang Mempengaruhi Kepuasan Pelanggan
Menurut
Irawan (2009:37-40) ada lima faktor penentu terbentuknya kepuasan pelanggan,
antara lain :
a.
Kualitas
produk
Pelanggan akan
merasa puas setelah membeli produk dan menggunakan produk tersebut yang mampu
memenuhi kebutuhan dan harapannya.
b.
Harga
Biasanya harga
murah adalah sumber kepuasan yang paling penting bagi pelanggan yang sensitif
terhadap harga. Akan tetapi, harga tidak bisa dijadikan jaminan bahwa suatu
produk memiliki kualitas yang baik.
c.
Kualitas
pelayanan
Pelanggan
merasa puas apabila memperoleh pelayanan yang baik dari pegawai atau karyawan,
daya dukung fisik perusahaan misal ruang tunggu serta kualitas pelayanan yang
terjaga.
d.
Faktor
Emosional
Kepuasan bukan
semata karena kualitas produk tetapi karena harga diri, kebanggaan (prestige) dan nilai sosial. Faktor ini
relatif penting pada produk yang berkaitan dengan gaya hidup.
e.
Biaya
dan Kemudahan Mendapatkan Produk atau Jasa
Kemudahan,
kenyamanan dan efisiensi dalam mendapatkan suatu produk atau jasa memberikan
nilai tersendiri bagi kepuasan pelanggan.
3. Konsekuensi
Pelanggan Tidak Puas
Berdasarkan sebuah penelitian
ditemukan bahwa pelanggan yang tidak puas akan melakukan hal-hal sebagai
berikut :
a.
90%
pelanggan yang tidak puas tidak akan membeli lagi produk tersebut
b.
Setiap
pelanggan yang tidak puas akan menceritakan kepada paling sedikit sembilan
orang lain
c.
Waktu
usaha, tenaga dan uang diperlukan untuk menarik seorang pelanggan baru lima
kali lebih banyak daripada untuk mempertahankan seorang pelanggan lama
d.
Setiap
pelanggan yang puas akan menceritakannya kepada paling sedikit lima orang
lainnya, yang sebagian diantaranya dapat menjadi pelanggan
4. Mengukur
Tingkat Kepuasan Pelanggan
Kepuasan pelanggan perlu dipantau dan
diukur sebagai evaluasi posisi produk perusahaan terhadap perusahaan pesaing.
Selain itu, untuk menentukan produk-produk apa saja yang memerlukan perbaikan.
Untuk
mengendalikan tingkat kehilangan pelanggan dan tetap pada posisi aman, maka
perusahaan perlu mengambil beberapa langkah. Menurut Kotler dalam Tjiptono dan
Chandra (2011:314-320) ada beberapa metode untuk mengukur kepuasan pelanggan
antara lain :
a.
Sistem
Keluhan dan Saran
b.
Pembelanja
Misterius (Ghost Shopping)
c.
Analisis
Kehilangan Pelanggan (Lost Customer
Analysis)
d.
Survei
Kepuasan Pelanggan
5. Cara
Meningkatkan Kepuasan Pelanggan
Tujuan suatu bisnis pada dasarnya
adalah untuk menciptakan para pelanggan agar merasa puas. Cara-cara
meningkatkan kepuasan pelanggan antara lain :
a.
Mengetahui
keuntungan posisi perusahaan
b.
Menyediakan
layanan pelanggan yang sangat baik
c.
Melakukan
survei kepuasan pelanggan
d.
Mengembangkan
program-program loyalitas untuk memotivasi pelanggan untuk datang kembali
e.
Memenuhi
janji pada pelanggan
6. Mempromosikan
Bisnis Dalam Pelayanan
Promosi merupakan serangkaian kegiatan
yang dilakukan dalam rangka mendapatkan konsumen sebanyak mungkin dan mampu
meningkatkan penjualan. Kegiatan yang dapat dilakukan meliputi demonstrasi
produk, potongan harga, contoh-contoh gratis dan sebagainya. Selain beberapa
hal tersebut, dapat juga dilakukan dengan cara memberikan pelayanan yang
memuaskan dan pelayanan yang seluas-luasnya antara lain :
a.
Suasana
yang nyaman
b.
Karyawan
yang ramah dan sopan
c.
Karyawan
yang sigap dan tanggap terhadap kebutuhan pelanggan
d.
Melayani
retur barang dan penukaran
e.
Pengantaran
barang sampai rumah
7. Strategi
Kepuasan Pelanggan
Kepuasan pelanggan merupakan strategi
yang memerlukan komitmen. Oleh karena itu, perusahaan harus mempunyai strategi
dalam meningkatkan pelayanan terhadap pelanggan, seperti contoh berikut :
a.
Kemudahan
dan kenyamanan dalam pelayanan
b.
Penanganan
keluhan secara memuaskan
c.
Menyediakan
layanan purna jual seperti service gratis
d.
Penanganan
pelanggan tanggap dan cepat
e.
Jangan
membuat menunggu
f.
Pengontrolan
stok di gudang
g.
Pengiriman
barang sesuai pesanan
h.
Permudah
cara pembayaran
i.
Pemberian
hadiah atau diskon
F. Negosiasi
1.
Negosiasi
dalam kewirausahaan adalah cara berunding untuk mencapai kesepakatan yang
akhirnya akan mendapatkan keuntungan. Negosiasi merupakan usaha memecahkan
masalah antara dua belah pihak atau lebih dengan kesepakatan.
2.
Tujuan
Negosiasi
Negosiasi
dilakukan dengan tujuan menemukan kesepakatan kedua belah pihak secara adil dan
dapat memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak.
3.
Alasan
Terjadinya Negosiasi
a.
Ada
pihak yang berkepentingan
b.
Ada
suatu masalah yang dirundingkan
c.
Ada
keinginan mencapai kesepakatan dalam membagi hak atau kewajiban
d.
Ada
upaya menjaga kehormatan masing-masing pihak
e.
Ada
upaya untuk menyelesaikan persengketaan yang telah terjadi dan menghindarkan
persengketaan di masa yang akan dating
4.
Langkah-langkah
yang harus dipelajari dalam bernegosiasi sebagai berikut :
a.
Mengetahui
keinginan pihak lain dengan menelusurinya terlebih dahulu.
b.
Menjelaskan
risiko-risiko bila negosiasi gagal dilakukan.
c.
Menawarkan
saran-saran dan langkah-langkh yang harus dilakukan agar negosiasi bisa
diselesaikan.
d.
Mewujudkan
tujuan negosiasi,yaitu kedua belah pihak mendapatkan keuntungan sehingga tidak
ada yang merasa dikalahkan (win win
solution).
5.
Tipe-tipe
Negosiasi
a.
Distributive
Negotiation
Tipe negosiasi
ini merupakan negosiasi antara dua orang atau kelompok yang memperebutkan nilai
atau tujuan tertentu yang bersifat pasti dan tetap. “Siapa yang berhak atas
nilai tersebut” menjadi kunci pokok dalam tipe negosiasi ini. Hasil akhir dari
tipe negosiasi ini bersifat win-lose
solution yaitu satu pihak mengalami kekalahan dan pihak lain menang. Tipe
negosiasi ini disebut juga zero-sum
negotiation atau constant-sum
negotiation.
b. Integrative Negotiation
Tipe
negosiasi ini merupakan negosiasi yang terjadi antara dua orang atau kelompok
yang berusaha mencapai tujuan kooperatif (win
win solution). Tujuan dari tipe negosiasi ini untuk mendapatkan hasil
optimal bagi kedua belah pihak agar tercapai kesepakatan.
Adapun
beberapa perbedaan dari kedua tipe negosiasi ini sebagai berikut :
No.
|
Distributive Negotiation
|
Integrative Negotiation
|
1.
|
Sering terjadi kebuntuan (dead lock) karena bersifat win-lose solution
|
Berusaha mencapai kata sepakat untuk
tujuan bersama
|
2.
|
Sering terjadi kegagalan negosiasi
karena kedua belah pihak keluar dari tujuan negosiasi
|
Dibutuhkan pengendalian emosi yang
kuat demi tujuan utama negosiasi yaitu mencapai kesepakatan
|
3.
|
Negosiasi lebih bersifat tawar
menawar
|
Negosiasi lebih bersifat bagaimana
mencapai kesepakatan
|
6. Strategi
Negosiasi
Ada tiga
strategi negosiasi yaitu sebagai berikut :
a.
Win win Strategy (Strategi Menang Menang)
Strategi ini
dilakukan dengan kedua pihak yang terlibat akan berupaya menciptakan suasana
yang member kesan tidak ada pihak yang dirugikan dengan mengetengahkan
keuntungan yang paling optimal bagi kedua belah pihak yang berunding secara
jujur dan adil.
b.
Win-Lose Strategy (Strategi Menang Kalah)
Strategi ini
dilakukan untuk memperoleh kemenangan secara mutlak dari pihak lain dan
strategi in hanya dapat menyelesaikan masalah sekali saja. Bagi pihak yang
menang menganggap perundingan telah selesai. Sedangkan pihak yang kalah merasa
selalu dirugikan sehingga kemungkinan tidak mau menjalin kemitraan lagi. Penggunaan
strategi ini tidak dianjurkan karena tidak menuntaskan masalah tetapi justru
menimbulkan konflik berkepanjangan.
c.
Lose Lose Strategy (Strategi Kalah Kalah)
Strategi ini
didasari perasaan untuk melampiaskan kemarahan dan cenderung tidak menggunakan
akal sehat. Kedua belah pihak cenderung melakukan tindakan yang merugikan pihak
yang terlibat sehingga semuanya merasa kalah. Strategi ini tidak dapat digunakan
untuk menyelesaikan masalah dan hanya akan menambah masalah serta memperpanjang
konflik. Oleh karena itu, negosiasi hendaknya menghindari penggunaan strategi
ini karena merugikan kedua belah pihak.
G. Saluran Distribusi
1. Pengertian
Distribusi
Secara umum distribusi
merupakan suatu kegiatan pemasaran yang berguna untuk melancarkan kegiatan
penyaluran produk dari produsen ke konsumen. Pentingnya kegiatan distribusi
juga sebagai penunjang kegiatan perekonomian di seluruh dunia. Kegiatan
distribusi memerlukan perantara untuk membantu mendistribusikan produk kepada
konsumen. Jaringan perantara yang dilalui produk dari produsen kepada pengguna
akhir disebut saluran distribusi.
2. Tujuan
Saluran Distribusi
a.
Melayani
konsumen secara cepat
b.
Menghemat
biaya
c.
Menghindari
pesaing
3. Peranan
saluran Distribusi
a.
Mengurangi
tugas produsen dalam memindahkan barang
b.
Membantu
dalam kegiatan promosi dan penyediaan informasi
c.
Memperlancar
bisnis dan membantu bidang keuangan serta pemasaran
4. Pokok-pokok
Saluran Distribusi
Saluran distribusi
adalah jaringan antar perusahaan atau individu yang dilalui produk dari
produsen kepada pengguna akhir (konsumen).
a.
Secara
Langsung
Saluran
langsung, suatu produk dari produsen sampai kepada konsumen akhir tanpa
perantara. Cara ini digunakan produsen dengan menggerakkan tim penjualannya
sendiri.
b.
Secara
Semi Langsung
Para produsen
mendistribusikan produknya melalui pengecer. Pengecer meliputi pengecer milik
produsen sendiri atau pengecer lain.
Saluran ini
membutuhkan banyak ruang sebagai tempat penyimpanan dan tempat memajang produk
bagi toko eceran. Kenaikan biaya ruang yang dihadapi membuat para pengecer
menyadari bahwa mereka tidak mampu menyediakan ruang penyimpanan dalam skala
besar. Jadi, para pedagang grosir memasuki saluran distribusi, mengambil alih
lebih banyak lagi jasa penyimpanan.
5. Alasan
Menggunakan Saluran Distribusi
a.
Jarak
yang terlalu jauh antara produsen dan konsumen
b.
Untuk
pemenuhan kebutuhan konsumen
c.
Penghematan
biaya dan waktu
6. Alasan
pemilihan Saluran Distribusi
a.
Sifat
pembeli/konsumen
b.
Sifat
dan jenis produk
c.
Sifat
perantara
d.
Sifat
perusahaan sendiri
7. Macam-macam/Strategi
Saluran Distribusi
a.
Distribusi
intensif
Pendistribusian
atau penjualan produk melalui sebanyak mungkin saluran dan anggota saluran
(baik grosir maupun pengecer). Strategi ini umumnya digunakan untuk
produk-produk berbiaya mudah sehingga dibuat lebih mendekati konsumen seperti
barang convenience goods : gula,
minyak goreng, beras, sabun mandi, snack dan sebagainya)
b.
Distribusi
eksklusif
Produsen
memberikan hak eksklusif untuk menjual produknya kepada penjual/penyalur grosir
atau pengecer tertentu, biasanya pada lokasi tertentu. Strategi ini umum digunakan
untuk produk bergengsi dengan harga tinggi seperti consumers durable: mobil, motor dan barang mewah)
c.
Distribusi
selektif
Produsen hanya
memilih perantara (grosir dan pengecer) yang akan memberikan perhatian khusus
pada produk tertentu dalam upaya penjualan. Strategi in sangat umum untuk
produk konsumsi seperti peralatan dan perabotan rumah tangga. komputer, kamera,
kacamata dan sebagainya.
8. Pertimbangan
dalam Memilih Saluran Distribusi
a.
Modal
yang diperlukan
b.
Efisiensi
penyalur
c.
Balas
jasa modal
d.
Pengalaman
dan efisiensi penyalur
Posting Komentar untuk "ASPEK PEMASARAN DALAM PENGELOLAAN USAHA"
Silahkan berkomentar . .