4 Zaman Sejarah Pembentukan Bumi (Prakambrium, Paleozoikum, dll)
Zaman sejarah pembentukan bumi (prakambrium, paleozoikum, mesozoikum, dan kenozoikum). Seperti yang kita ketahui bahwa sebagian besar terjadinya bumi adalah bermula dari gumpalaan gas yang besar dari matahari. Gumpalan gas tersebut selalu dalam keadaan berputar. Dikarenakan suatu hal, sebagian gumpalan itu terlepas, namun masih tetap berputar terus menerus mengelilingi gumpalan besar (Matahari). Gumpalan-gumpalan yang masih tetap berputar tersebut akan menjadi padat setelah mengalami proses pendinginan. Itulah yang disebut palanet-planet yang jumlahnya delapan yaitu Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus,dan Neptunus. Dari gumpalan yang terlepas tersebut, terlepas pula sebagian dari planet, namun juga tetap berputar dan mengelilingi gumpalan yang ditinggalkan, itulah yang dinamakan dengan Bulan. Sebagian besar planet mempunyai bulan, termasuk bumi. Bumi mempunyai satu buah bulan yang mengelilingi bumi secara teratur dengan porosnya. Kejadian pembentukan planet tersebut membutuhkan waktu yang sangat lama.
Berdasarkan sedikit uraian tentang sejarah pembentukan tata surya dia atas, dapat disimpulkan bahwa bumi yang sekarang ini baru terbentuk setelah berjuta-juta tahun yang lalu. Setelah planet bumi bertambah dingin, gas tersebut berubah menjadi cairan dan lama kelamaan bagian luarnya makin padat sehingga permukaan bumi dapat ditempati makhluk hidup.
Setelah pembentukan bumi terbentuk bersama-sama planet lainnya, bahan-bahan yang lebih berat menggumpal di dalam inti, sedangkan keraknya terdiri dari unsur magnesium dan silikon. Lebih ke dalam lagi terdapat lapisan yang banyak mengandung unsur persenyawaan logam sulfida. Yang paling dalam adalah inti yang mengandung besi dan nikel. Tebal dari masing-masing bagian dapat diketahui dengan menyelidiki jalannya gelombang gempa karena gelombang dibiaskan oleh lapisan tadi sesuai dengan kecepatan gelombang pada lapisan tersebut.
1. Prakambrium
Zaman sejarah pembentukan bumi yang pertama adalah prakambrium. Usia zaman Prakambrium lebih tua dibandingkan zaman Kambrium, di mana lapisan-lapisannya terdapat di bawah lapisan-lapisan yang mengandung fosil. Jelasnya, lapisan batuan baru dikatakan pasti berumur Prakambrium jika tertutup lapisan yang berfosil Kambrium. Penampakan batuan Prakambrium sangat jarang sekali dijumpai di permukaan bumi, hanya di beberapa daerah dan terbatas pada tempat tertentu.
Diperkirakan batuan Prakambrium tampak di permukaan bumi karena batuan-batuan itu sejak terjadi tidak pernah tertutup oleh sedimen yang lebih muda dan sedimen-sedimen muda yang ada sudah habis terkikis oleh erosi. Umumnya daerah-daerah itu merupakan bagian pusat benua. Karena bentuknya agak melingkar dan permukaannya sedikit cembung maka inti-inti Prakambrium disebut perisai benua. Di sekitar bagian pusat yang berbentuk perisai itu, lapisan Prakambrium tertutup oleh lapisan lapisan yang lebih muda, makin jauh dari bagian pusat akan semakin tebal. Lapisan Prakambrium terdiri atas batuan-batuan berhablur, baik yang berasal dari pembekuan magma cair, maupun dari peleburan dan penghabluran kembali sedimen-sedimen dan batu-batuan lainnya, yang disebabkan oleh perubahan kimiawi dan fisis pada sedimen-sedimen dan batuan beku.
Batu-batuan pada zaman prakambriumsulit diselidiki untuk mengetahui proses manakah di antara ketiga proses tersebut yang sesungguhnya telah membentuk batuan tadi, dan diantaranya dapat ditemukan bentuk-bentuk peralihan. Oleh sebab itu, pelapisan seperti pada sedimen-sedimen tidak banyak diketahui. Seandainya terdapat perlapisan maka seringkali hal ini disebabkan juga oleh perubahan perubahan fisis dan kimiawi tertentu pada tekanan yang tinggi. Hubungan dalam ruang dari batuan sangat rumit dan sulit untuk diuraikan.
Pada masa sejarah pembentukan bumi zaman prakambrium dapat diketahui pula bahwa di beberapa daerah terdapat iklim yang panas dan lembap (lapisan yang berwarna merah dengan rekah kerut), sedangkan pada saat lain, iklimnya sangat dingin (endapan terbentuk oleh es darat atau gletser), namunsangat sulit untuk menentukan iklim dari lapisan-lapisan sedimen yang ada. Ketika itu, permukaan bumi yang ada di atas muka laut berupa gurun, (tidak disebabkan karena kekurangan air), tetapi karena pada waktu itu belum terdapat tumbuh-tumbuhan darat. Faktor lain yaitu adanya oksigen bebas dalam atmosfer, yang jumlahnya lebih sedikit dibandingkan sekarang.
Setelah diadakan penelitian dan penyelidikan terhadap sisa-sisa batuan, diketahui bahwa pada masa Prakambrium tidak ditemukan bentuk-bentuk hidup dengan tekstur dan bentuk yang terang atau jelas. Tekstur adalah istilah yang dipakai untuk bentuk-bentuk dan arah-arah di dalam batuan, misalnya tekstur butir. Struktur adalah istilah yang lebih banyak dipakai untuk bentuk-bentuk yang terbangunkan oleh kumpulan batuan kubah. Di samping itu juga didapati jejak rayapan cacing atau binatang serupa itu. Dalam masa Prakambrium tidak ada jasad-jasad yang dapat membuat rangka yang keras sehingga pemfosilan tidak mungkin terjadi.
2. Paleozoikum
Zaman sejarah pembentukan bumi yang kedua yaitu zaman palezoikum. Pada zaman ini dibagi menjadi beberapa fase, yaitu : kambrium, silur, devon, karbon, dan perm.
a. Kambrium
zaman sejarah pembentukan bumi ini ditandai oleh adanya endapan-endapan yang mengandung jasad-jasad fosil yang telah mencapai tingkat perkembangan yang tinggi. Sebagian besar masih hidup terbatas pada air, contohnya archaecyata (binatang karang) dan binatang Trilobit Olenellus (udang-udangan yang berkulit keras).
b. Silur
Dibandingkan dengan zaman pembentukan bumi masa kambrium, penyebaran fauna lebih luas dibandingkan pada masa silur. Di antaranya yang terpenting adalah Vertebrata atau binatang bertulang punggung.
c. Devon
Zaman pembentukan bumi ini mempunyai ciri-ciri munculnya tumbuh-tumbuhan darat dan binatang bertulang punggung. Selain itu, di laut dijumpai perkembangan luas kelompok-kelompok binatang yang tidak bertulang punggung, seperti Amronit. Pada dasarnya Devon terbagi atas 3 macam, yaitu Devon bawah, Devon tengah, dan Devon atas.
d. Karbon
Zaman ini ditandai dengan timbulnya sejumlah besar karbon bebas di berbagai bagian dunia. Karbon atau Carbonium atau Arang ini amat berpengaruh pada keadaan cuaca/iklim. Pada zaman Karbon ini terjadi pembentukan pegunungan. Pada tempat di mana karbon diendapkan sebagai lapisan dasar laut, di sana dijumpai karang/koral dalam jumlah yang besar. Perkembangan tumbuhan (paku/pakis, kawat/sumbar batu) lebih nyata dibandingkan dengan binatang bertulang punggung. Perkembangan naptelia, amfibia yang muncul pada zaman Devon mengalami perkembangan pesat, demikian pula perkembangan serangga, lebah, dan lipan. Serangga pada zaman ini ialah pemakan daging/bangkai.
e. Perm
Ciri-ciri zaman pembenukan bumu perm yaitu letak lapisan yang diskor dan di atas karbon mengandung batu bara, juga adanya penyimpangan fauna laut dari 2 karbon fosil pada zaman Paleozoikum akhir. Lapisan perm mengandung minyak, koalium (bahan porselin), lempung keramik, besi, dan batu bara. Di Indonesia peninggalan perm ditemukan di Timor pada lembah sungai Noil. Sedangkan, di Sumatera berupa gamping dan koral disertai dengan batuan dari gunung berapi.
Berdasarkan uraian di atas, ada beberapa hal yang dapat disimpulkan dari pembentukan bumi zaman Paleozoikum dan Prakambrium, antara lain :
a. Pada zaman Azoikum bisa dikatakan belum ada kehidupan, mulai ada kehidupan pada zaman Protonozoikum.
c. Pada zaman Paleozoikum mulai ada tingkat kehidupan. Pada zaman itu, mulai timbul berbagai kehidupan, antara lain : tumbuhan daratan pertama, trolobita, ubur-ubur, ikan, di mana tingkat kehidupan masih sangat sederhana.
3. Mesozoikum
Zaman sejarah pembentukan bumi yang ketiga yaitu zaman Mesozoikum. Zman ini terdiri dari zaman kapur, jura, dan trias yang disebut tingkat kehidupan pertengahan. Zaman kapur berumur kurang lebih 90 juta tahun, jura 140 tahun, dan yang terakhir yaitu zaman trias yang berlangsung selama190 tahun. Keadaan iklim pada waktu itu adalah panas dan basah. Hal ini dapat diketahui dengan adanya pertumbuhan dan perkembangan flora dan fauna yang ada pada saat itu. Pada zaman ini mulai timbul dan berkembang tumbuh-tumbuhan berdaun lebar, amfibi, binatang melata,ikan, dan binatang menyusui pertama. Kehidupan flora dan fauna penyebarannya terbatas.
4. Kenozoikum/Neozoikum
Zaman sejarah pembentukan bumi yang terakhir yaitu masa kenozoikum atau Neozoikum. Zaman ini terdiri dari zaman tersier dan kwartir dan merupakan tingkat kehidupan baru.
a. Zaman Tersier
Zaman tersier terbagi menjadi zaman eosen, oligosen, dan pleiosen. Zaman eosen berumur 70 juta, oligosen 42 juta tahun, miosen 30 juta tahun, dan pleiosen 16 juta tahun. Tumbuh-tumbuhan berkembang biak dan meluas ke seluruh wilayah pada zaman ini. Selain itu tumbuh-tumbuhan berbunga mulai berkembang. Sedangkan binatang menyusui dan burung-burung mulai meluas pada zaman ini. Adapun kondisi iklim tidak jauh berbeda dengan zaman sekunder.
b. Zaman Kwartir
Zaman kwartir terdiri atas zaman pleistosen atau dilluvium dan zaman holosen atau alluvium yang berumur kurang lebih 3 juta tahun yang lalu. Diperkirakan manusia pertama kali muncul pada zaman ini.
Berdasarkan sedikit uraian tentang sejarah pembentukan tata surya dia atas, dapat disimpulkan bahwa bumi yang sekarang ini baru terbentuk setelah berjuta-juta tahun yang lalu. Setelah planet bumi bertambah dingin, gas tersebut berubah menjadi cairan dan lama kelamaan bagian luarnya makin padat sehingga permukaan bumi dapat ditempati makhluk hidup.
Setelah pembentukan bumi terbentuk bersama-sama planet lainnya, bahan-bahan yang lebih berat menggumpal di dalam inti, sedangkan keraknya terdiri dari unsur magnesium dan silikon. Lebih ke dalam lagi terdapat lapisan yang banyak mengandung unsur persenyawaan logam sulfida. Yang paling dalam adalah inti yang mengandung besi dan nikel. Tebal dari masing-masing bagian dapat diketahui dengan menyelidiki jalannya gelombang gempa karena gelombang dibiaskan oleh lapisan tadi sesuai dengan kecepatan gelombang pada lapisan tersebut.
Zaman Sejarah Pembentukan Bumi
Beberapa ahli punya sudut pandang yang berbeda tentang sejarah pembentukan bumi. Untuk kali ini, kita akan membagi sejarah pembentukan bumi berdasarkan zamannya menjadi 4, yaitu Prakambrium, Paleozoikum, Mesozoikum, dan Kenozoikum.1. Prakambrium
Zaman sejarah pembentukan bumi yang pertama adalah prakambrium. Usia zaman Prakambrium lebih tua dibandingkan zaman Kambrium, di mana lapisan-lapisannya terdapat di bawah lapisan-lapisan yang mengandung fosil. Jelasnya, lapisan batuan baru dikatakan pasti berumur Prakambrium jika tertutup lapisan yang berfosil Kambrium. Penampakan batuan Prakambrium sangat jarang sekali dijumpai di permukaan bumi, hanya di beberapa daerah dan terbatas pada tempat tertentu.
Diperkirakan batuan Prakambrium tampak di permukaan bumi karena batuan-batuan itu sejak terjadi tidak pernah tertutup oleh sedimen yang lebih muda dan sedimen-sedimen muda yang ada sudah habis terkikis oleh erosi. Umumnya daerah-daerah itu merupakan bagian pusat benua. Karena bentuknya agak melingkar dan permukaannya sedikit cembung maka inti-inti Prakambrium disebut perisai benua. Di sekitar bagian pusat yang berbentuk perisai itu, lapisan Prakambrium tertutup oleh lapisan lapisan yang lebih muda, makin jauh dari bagian pusat akan semakin tebal. Lapisan Prakambrium terdiri atas batuan-batuan berhablur, baik yang berasal dari pembekuan magma cair, maupun dari peleburan dan penghabluran kembali sedimen-sedimen dan batu-batuan lainnya, yang disebabkan oleh perubahan kimiawi dan fisis pada sedimen-sedimen dan batuan beku.
Batu-batuan pada zaman prakambriumsulit diselidiki untuk mengetahui proses manakah di antara ketiga proses tersebut yang sesungguhnya telah membentuk batuan tadi, dan diantaranya dapat ditemukan bentuk-bentuk peralihan. Oleh sebab itu, pelapisan seperti pada sedimen-sedimen tidak banyak diketahui. Seandainya terdapat perlapisan maka seringkali hal ini disebabkan juga oleh perubahan perubahan fisis dan kimiawi tertentu pada tekanan yang tinggi. Hubungan dalam ruang dari batuan sangat rumit dan sulit untuk diuraikan.
Pada masa sejarah pembentukan bumi zaman prakambrium dapat diketahui pula bahwa di beberapa daerah terdapat iklim yang panas dan lembap (lapisan yang berwarna merah dengan rekah kerut), sedangkan pada saat lain, iklimnya sangat dingin (endapan terbentuk oleh es darat atau gletser), namunsangat sulit untuk menentukan iklim dari lapisan-lapisan sedimen yang ada. Ketika itu, permukaan bumi yang ada di atas muka laut berupa gurun, (tidak disebabkan karena kekurangan air), tetapi karena pada waktu itu belum terdapat tumbuh-tumbuhan darat. Faktor lain yaitu adanya oksigen bebas dalam atmosfer, yang jumlahnya lebih sedikit dibandingkan sekarang.
Setelah diadakan penelitian dan penyelidikan terhadap sisa-sisa batuan, diketahui bahwa pada masa Prakambrium tidak ditemukan bentuk-bentuk hidup dengan tekstur dan bentuk yang terang atau jelas. Tekstur adalah istilah yang dipakai untuk bentuk-bentuk dan arah-arah di dalam batuan, misalnya tekstur butir. Struktur adalah istilah yang lebih banyak dipakai untuk bentuk-bentuk yang terbangunkan oleh kumpulan batuan kubah. Di samping itu juga didapati jejak rayapan cacing atau binatang serupa itu. Dalam masa Prakambrium tidak ada jasad-jasad yang dapat membuat rangka yang keras sehingga pemfosilan tidak mungkin terjadi.
2. Paleozoikum
Zaman sejarah pembentukan bumi yang kedua yaitu zaman palezoikum. Pada zaman ini dibagi menjadi beberapa fase, yaitu : kambrium, silur, devon, karbon, dan perm.
a. Kambrium
zaman sejarah pembentukan bumi ini ditandai oleh adanya endapan-endapan yang mengandung jasad-jasad fosil yang telah mencapai tingkat perkembangan yang tinggi. Sebagian besar masih hidup terbatas pada air, contohnya archaecyata (binatang karang) dan binatang Trilobit Olenellus (udang-udangan yang berkulit keras).
b. Silur
Dibandingkan dengan zaman pembentukan bumi masa kambrium, penyebaran fauna lebih luas dibandingkan pada masa silur. Di antaranya yang terpenting adalah Vertebrata atau binatang bertulang punggung.
c. Devon
Zaman pembentukan bumi ini mempunyai ciri-ciri munculnya tumbuh-tumbuhan darat dan binatang bertulang punggung. Selain itu, di laut dijumpai perkembangan luas kelompok-kelompok binatang yang tidak bertulang punggung, seperti Amronit. Pada dasarnya Devon terbagi atas 3 macam, yaitu Devon bawah, Devon tengah, dan Devon atas.
d. Karbon
Zaman ini ditandai dengan timbulnya sejumlah besar karbon bebas di berbagai bagian dunia. Karbon atau Carbonium atau Arang ini amat berpengaruh pada keadaan cuaca/iklim. Pada zaman Karbon ini terjadi pembentukan pegunungan. Pada tempat di mana karbon diendapkan sebagai lapisan dasar laut, di sana dijumpai karang/koral dalam jumlah yang besar. Perkembangan tumbuhan (paku/pakis, kawat/sumbar batu) lebih nyata dibandingkan dengan binatang bertulang punggung. Perkembangan naptelia, amfibia yang muncul pada zaman Devon mengalami perkembangan pesat, demikian pula perkembangan serangga, lebah, dan lipan. Serangga pada zaman ini ialah pemakan daging/bangkai.
e. Perm
Ciri-ciri zaman pembenukan bumu perm yaitu letak lapisan yang diskor dan di atas karbon mengandung batu bara, juga adanya penyimpangan fauna laut dari 2 karbon fosil pada zaman Paleozoikum akhir. Lapisan perm mengandung minyak, koalium (bahan porselin), lempung keramik, besi, dan batu bara. Di Indonesia peninggalan perm ditemukan di Timor pada lembah sungai Noil. Sedangkan, di Sumatera berupa gamping dan koral disertai dengan batuan dari gunung berapi.
Berdasarkan uraian di atas, ada beberapa hal yang dapat disimpulkan dari pembentukan bumi zaman Paleozoikum dan Prakambrium, antara lain :
a. Pada zaman Azoikum bisa dikatakan belum ada kehidupan, mulai ada kehidupan pada zaman Protonozoikum.
c. Pada zaman Paleozoikum mulai ada tingkat kehidupan. Pada zaman itu, mulai timbul berbagai kehidupan, antara lain : tumbuhan daratan pertama, trolobita, ubur-ubur, ikan, di mana tingkat kehidupan masih sangat sederhana.
3. Mesozoikum
Zaman sejarah pembentukan bumi yang ketiga yaitu zaman Mesozoikum. Zman ini terdiri dari zaman kapur, jura, dan trias yang disebut tingkat kehidupan pertengahan. Zaman kapur berumur kurang lebih 90 juta tahun, jura 140 tahun, dan yang terakhir yaitu zaman trias yang berlangsung selama190 tahun. Keadaan iklim pada waktu itu adalah panas dan basah. Hal ini dapat diketahui dengan adanya pertumbuhan dan perkembangan flora dan fauna yang ada pada saat itu. Pada zaman ini mulai timbul dan berkembang tumbuh-tumbuhan berdaun lebar, amfibi, binatang melata,ikan, dan binatang menyusui pertama. Kehidupan flora dan fauna penyebarannya terbatas.
4. Kenozoikum/Neozoikum
Zaman sejarah pembentukan bumi yang terakhir yaitu masa kenozoikum atau Neozoikum. Zaman ini terdiri dari zaman tersier dan kwartir dan merupakan tingkat kehidupan baru.
a. Zaman Tersier
Zaman tersier terbagi menjadi zaman eosen, oligosen, dan pleiosen. Zaman eosen berumur 70 juta, oligosen 42 juta tahun, miosen 30 juta tahun, dan pleiosen 16 juta tahun. Tumbuh-tumbuhan berkembang biak dan meluas ke seluruh wilayah pada zaman ini. Selain itu tumbuh-tumbuhan berbunga mulai berkembang. Sedangkan binatang menyusui dan burung-burung mulai meluas pada zaman ini. Adapun kondisi iklim tidak jauh berbeda dengan zaman sekunder.
b. Zaman Kwartir
Zaman kwartir terdiri atas zaman pleistosen atau dilluvium dan zaman holosen atau alluvium yang berumur kurang lebih 3 juta tahun yang lalu. Diperkirakan manusia pertama kali muncul pada zaman ini.
Posting Komentar untuk "4 Zaman Sejarah Pembentukan Bumi (Prakambrium, Paleozoikum, dll)"
Silahkan berkomentar . .