Materi 2 Metode Penghapusan Piutang Dagang + Contoh Kasus
Materi penghapusan piutang dagang, metode penghapusan, dan contoh kasus. Melanjutkan apa yang sudah kami sampaikan tentang piutang, maka kali ini sesuai dengan judul di atas, akan kami sampaikan tentang penghapusan piutang. Penghapusan piutang itu apa ya? Penghapusan piutang adalah aktivitas akuntansi berupa menghapus atau mengurangi saldo piutang (pelanggan) karena suatu alasan. Pada umumnya alasan kita melakukan penghapusan piutang yaitu karena pelanggan kita mengalami kebangkrutan (pailit).
Berdasarkan ketetapan dalam pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) tentang piutang, nilai piutang yang terdapat dalam neraca adalah sebesar piutang yang jatuh tempo dikurangi dengan jumlah yang tidak dapat ditagih. Oleh karena itu, perusahaan perlu membuat perhitungan cadangan piutang tak tertagih. Piutang dihapuskan berdasarkan keputusan Kepala Bagian Keuangan setelah dinyatakan tidak mungkin dapat ditagih berdasarkan alasan yang sudah diverifikasi kebenarannya.
Dokumen transaksi penghapusan piutang yang menjadi sumber pencatatan dalam jurnal dan dalam kartu piutang, yaitu bukti memorial. Transaksi penghapusan piutang dicatat dalam jurnal umum dengan mendebit akun Kerugian Piutang Dagang (Bad Debts Expense), dan mengkredit akun Piutang
Dagang (Accounts Receivable). Dalam kartu piutang debitur yang bersangkutan, dicatat sebagai mutasi kredit.
a. Contoh Kasus Pencatatan cadangan kerugian piutang
Tanggal 10 februari 2017, PD Mustika menghapuskan piutang pada debitur Haryanto sebesar Rp1.150.000. Jurnal mencatat transaksi tersebut dalam jurnal sebagai berikut :
Kerugian Piutang Dagang (D) Rp 1.150.000
Piutang Dagang (K) Rp 1.150.000
Pada akhir periode, saldo akun Kerugian Piutang Dagang dipindahkan ke dalam akun Ikhtisar Laba Rugi (Catatan ada beberapa istilah yang digunakan untuk mencatat beban piutang ini, di antaranya akun Kerugian Piutang Dagang, atau Beban Kerugian Tak Tertagih, atau Beban Piutang Ragu-ragu Semuanya mengandung arti yang sama, yaitu Kerugian Piutang Dagang)
b. Pencatatan penerimaan piutang yang telah dihapuskan
Jika debitur yang bersangkutan menyatakan kesanggupan membayar utangnya, piutang yang telah dihapuskan harus dimunculkan kembali dalam catatan, yaitu dengan mendebit akun Piutang Dagang, dan kredit akun Beban Penghapusan Piutang. Dalam kartu piutang debitur yang besangkutan, dicatat sebagai mutasi debit.
(Catatan: adakalanya, piutang yang telah dihapuskan ternyata diterima pembayarannya, atau debitur yang bersangkutan menyatakan kesanggupan untuk membayar. Apabila piutang yang telah dihapuskan diterima pembayarannya pada periode yang sama, jumlah uang atau nilai barang yang diterima dicatat debit oleh akun Aktiva yang bersangkutan, dan kredit akun Beban Penghapusan Piutang)
Contoh Kasus Pencatatan penerimaan piutang yang telah dihapuskan
Pada tanggal 10 Februari 2017, PD Mustika menghapuskan piutang pada debitur Haryanto sebesar Rp 1.150.000 Pada tanggal 15 Maret 2017, PD Mustika menerima uang tunai dari Haryanto untuk melunasi utangnya sebesar Rp1.150 000,00. Transaksi tanggal 15 Maret 2017 di atas, di Bagian Jurnal dicatat dalam buku jurnal, sebagai berikut :
Kas (D) Rp 1.150.000
Kerugian Piutang Dagang (K) Rp 1.150.000
Transaksi penerimaan piutang dari Harsono, tidak perlu dicatat dalam kartu piutang, karena saat piutang yang bersangkutan sudah dicatat sebagai mutasi kredit dalam kartu piutang Harsono dihapuskan tanggal 10 Februari 2017
c. Pencatatan kesanggupan debitur bersedia membayar utangnya
Tangal 15 Maret 2017, Harsono datang tetapi hanya menyatakan kesanggupan melunasi utangnya pada tanggal 5 April 2017. Peristiwa tersebut dicatat dalam kartu piutang Harsono sebagai mutasi debit. Di Bagian Jurnal dicatat dalam buku jurmal umum sebagai berikut:
Piutang Dagang (D) Rp 1.150.000
Kerugian Piutang Dagang (K) Rp 1.150.000
Pada waktu piutang yang bersangkutan diterima pembayarannya, transaksi penerimaan piutang dari Harsono, berdasarkan bukti penerimaan kas dicatat dalam jurnal penerimaan kas degan mendebit akun Kas dan kredit akun Piutang Dagang Di Bagian Piutang dicatat dalam kartu piutang Harsono sebagai mutası kredit
Apabila piutang yang telah dihapuskan dalam suatu periode, ternyata dapat diterima pembayarannya pada periode berikutnya, jumlah uang yang diterima dicatat kredit dalam akun Penerimaan Piutang yang telah dihapuskan (Bad Debts Recovered)
Contoh Kasus
Pada tanggal 5 Februari 2017, PD Mustika menerima uang tunai dari Haryanto sebesar Rp 650 000, Sebagai pelunasan utangnya. Piutang pada debitur tersebut telah dihapuskan pada tanggal 10 Desember 2017. Beban penghapusan piutang yang terjadi pada 10 Desember 2017, telah diakui sebaga beban untuk periode akuntansi tahun 2017. Bukti penerimaan kas yang bersangkutan dicatat dalam jurnal penerimaan kas dengan mendebit akun Kas, dan kredit akun Penerimaan Piutang yang telah dihapuskan masing-masing sebesar Rp650 000. Saldo akun Penerimaan Piutang yang telah dihapuskan dipindah ke dalam akun Ikhtisar Laba Rugi. Dalam laporan laba rugi, diperlakukan sebagai pengurang beban penghapusan piutang.
Jurnalnya :
Kas (D) Rp 650.000
Piutang Dagang (K) Rp 650.000
Metode penghapusan piutang tidak langsung juga dinamakan dengan metode penyisihan (Allowance method). Besarnya kerugian piutang ditetapkan berdasarkan taksiran besarnya piutang yang tidak dapat tertagih. Taksiran kerugian piutang diakui (dicatat) pada tiap akhir periode. Artinya, bukan pada saat terjadi penghapusan piutang. Metode penyisihan biasa digunakan dalam perusahaan yang pada umumnya melakukan penjualan dengan pembayaran kredit.
Taksiran kerugian piutang dapat berdasarkan bukti memorial yang dikeluarkan oleh Bagian Kredit Pada tiap akhir periode, besarnya piutang yang ditaksir tidak dapat diterima pembayarannya, dicalat dalam jurnal umum dengan mendebit akun Beban Penghapusan Piutang (Bad Debts Expense), dan kredit akun Penyisıhan Kerugian Piutang (Allowance for Bad Debts).
Buka juga :
1. Materi Pengelolaan Kartu Piutang (Contoh Pembukuan, Mutasi)
2. 3 Jenis Piutang dalam Akuntansi – Ahli (Piutang Dagang, Wesel, Lain)
Tanggal 10 Februari 2017
PD Mustika menerima laporan bahwa debitur atas nama Haryanto jatuh pailit PD Mustika memutuskan menghapuskan piutang pada debitur Haryanto sebesar Rp 1.150 000. Bagian Jurnal mencatat transaksi tersebut dalam jurnal umum sebagai berikut :
Jurnal :
Kerugian Piutang Dagang (D) Rp 1.150.000
Cadangan Kerugian Piutang (K) Rp 1.150.000
Tanggal 15 Maret 2017
PD Mustika menerima kedatangan Haryanto, yang menyatakan bahwa Haryanto sanggup membayar utang pada tanggal 5 April 2017. Peristiwa tersebut dicatat dalam kartu piutang atas nama Debitur Haryanto sebagai mutasi Debit. Bagian jurnal umum mencatat sebagai berikut :
Jurnal :
Piutang Dagang (D) Rp 1.150.000
Kerugian Piutang Dagang (K) Rp 1.150.000
Tanggal 18 Maret 2017
PD Mustika menerima pembayaran utang dari PD Haryanto. Berikut ini jurnalnya :
Jurnal :
Kas (D) Rp 1.150.000
Piutang Dagang (K) Rp 1.150.000
Kesimpulan
Apakah kalian masih bingung mengenai perbedaan antara 2 metode penghapusan piutang di atas? Jika masih bingung, kalian bisa tanyakan melalui kolom komentar.
Demikian materi piutang dagang, lebih tepatnya tentang apa itu penghapusan piutang, dan 2 metode penghapusan piutang dagang (metode penghapusan langsung dan tidak langsung). Link download materi sudah kami sediakan jika anda ingin mendownload materi akuntansi.
Berdasarkan ketetapan dalam pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) tentang piutang, nilai piutang yang terdapat dalam neraca adalah sebesar piutang yang jatuh tempo dikurangi dengan jumlah yang tidak dapat ditagih. Oleh karena itu, perusahaan perlu membuat perhitungan cadangan piutang tak tertagih. Piutang dihapuskan berdasarkan keputusan Kepala Bagian Keuangan setelah dinyatakan tidak mungkin dapat ditagih berdasarkan alasan yang sudah diverifikasi kebenarannya.
Metode Penghapusan Piutang Dagang
Ada dua metode pencatatan yang dapat diterapkan dalam pencatatan transaksi penghapusan piutang, yaitu metode langsung (direct write-off method) dan metode tidak langsung atau metode penyisihan (allowance method). Metode mana yang digunakan, biasanya ditetapkan dengan memperhatikan jangka waktu pembayaran (syarat pembayaran) yang telah ditetapkan perusahaan.1. Metode Penghapusan Piutang Langsung (Direct Write-off Method)
Dalam penerapan metode langsung, kerugian akibat piutang yang tidak dapat ditagih dicatat langsung sebagai beban pada periode saat terjadinya penghapusan piutang. Metode langsung biasa digunakan dalam perusahaan kecil atau perusahaan yang tidak banyak melakukan penjualan kredit.Dokumen transaksi penghapusan piutang yang menjadi sumber pencatatan dalam jurnal dan dalam kartu piutang, yaitu bukti memorial. Transaksi penghapusan piutang dicatat dalam jurnal umum dengan mendebit akun Kerugian Piutang Dagang (Bad Debts Expense), dan mengkredit akun Piutang
Dagang (Accounts Receivable). Dalam kartu piutang debitur yang bersangkutan, dicatat sebagai mutasi kredit.
a. Contoh Kasus Pencatatan cadangan kerugian piutang
Tanggal 10 februari 2017, PD Mustika menghapuskan piutang pada debitur Haryanto sebesar Rp1.150.000. Jurnal mencatat transaksi tersebut dalam jurnal sebagai berikut :
Kerugian Piutang Dagang (D) Rp 1.150.000
Piutang Dagang (K) Rp 1.150.000
Pada akhir periode, saldo akun Kerugian Piutang Dagang dipindahkan ke dalam akun Ikhtisar Laba Rugi (Catatan ada beberapa istilah yang digunakan untuk mencatat beban piutang ini, di antaranya akun Kerugian Piutang Dagang, atau Beban Kerugian Tak Tertagih, atau Beban Piutang Ragu-ragu Semuanya mengandung arti yang sama, yaitu Kerugian Piutang Dagang)
b. Pencatatan penerimaan piutang yang telah dihapuskan
Jika debitur yang bersangkutan menyatakan kesanggupan membayar utangnya, piutang yang telah dihapuskan harus dimunculkan kembali dalam catatan, yaitu dengan mendebit akun Piutang Dagang, dan kredit akun Beban Penghapusan Piutang. Dalam kartu piutang debitur yang besangkutan, dicatat sebagai mutasi debit.
(Catatan: adakalanya, piutang yang telah dihapuskan ternyata diterima pembayarannya, atau debitur yang bersangkutan menyatakan kesanggupan untuk membayar. Apabila piutang yang telah dihapuskan diterima pembayarannya pada periode yang sama, jumlah uang atau nilai barang yang diterima dicatat debit oleh akun Aktiva yang bersangkutan, dan kredit akun Beban Penghapusan Piutang)
Contoh Kasus Pencatatan penerimaan piutang yang telah dihapuskan
Pada tanggal 10 Februari 2017, PD Mustika menghapuskan piutang pada debitur Haryanto sebesar Rp 1.150.000 Pada tanggal 15 Maret 2017, PD Mustika menerima uang tunai dari Haryanto untuk melunasi utangnya sebesar Rp1.150 000,00. Transaksi tanggal 15 Maret 2017 di atas, di Bagian Jurnal dicatat dalam buku jurnal, sebagai berikut :
Kas (D) Rp 1.150.000
Kerugian Piutang Dagang (K) Rp 1.150.000
Transaksi penerimaan piutang dari Harsono, tidak perlu dicatat dalam kartu piutang, karena saat piutang yang bersangkutan sudah dicatat sebagai mutasi kredit dalam kartu piutang Harsono dihapuskan tanggal 10 Februari 2017
c. Pencatatan kesanggupan debitur bersedia membayar utangnya
Tangal 15 Maret 2017, Harsono datang tetapi hanya menyatakan kesanggupan melunasi utangnya pada tanggal 5 April 2017. Peristiwa tersebut dicatat dalam kartu piutang Harsono sebagai mutasi debit. Di Bagian Jurnal dicatat dalam buku jurmal umum sebagai berikut:
Piutang Dagang (D) Rp 1.150.000
Kerugian Piutang Dagang (K) Rp 1.150.000
Pada waktu piutang yang bersangkutan diterima pembayarannya, transaksi penerimaan piutang dari Harsono, berdasarkan bukti penerimaan kas dicatat dalam jurnal penerimaan kas degan mendebit akun Kas dan kredit akun Piutang Dagang Di Bagian Piutang dicatat dalam kartu piutang Harsono sebagai mutası kredit
Apabila piutang yang telah dihapuskan dalam suatu periode, ternyata dapat diterima pembayarannya pada periode berikutnya, jumlah uang yang diterima dicatat kredit dalam akun Penerimaan Piutang yang telah dihapuskan (Bad Debts Recovered)
Contoh Kasus
Pada tanggal 5 Februari 2017, PD Mustika menerima uang tunai dari Haryanto sebesar Rp 650 000, Sebagai pelunasan utangnya. Piutang pada debitur tersebut telah dihapuskan pada tanggal 10 Desember 2017. Beban penghapusan piutang yang terjadi pada 10 Desember 2017, telah diakui sebaga beban untuk periode akuntansi tahun 2017. Bukti penerimaan kas yang bersangkutan dicatat dalam jurnal penerimaan kas dengan mendebit akun Kas, dan kredit akun Penerimaan Piutang yang telah dihapuskan masing-masing sebesar Rp650 000. Saldo akun Penerimaan Piutang yang telah dihapuskan dipindah ke dalam akun Ikhtisar Laba Rugi. Dalam laporan laba rugi, diperlakukan sebagai pengurang beban penghapusan piutang.
Jurnalnya :
Kas (D) Rp 650.000
Piutang Dagang (K) Rp 650.000
2. Penerapan Metode Penghapusan Piutang Tidak Langsung
Berbeda dengan metode penghapusan piutang langsung, dalam metode tidak langsung, perusahaan telah mengalokasikan untuk digunakan sebagai cadangan jika sewaktu-waktu ada pelanggan kita yang pailit atau tidak sanggup membayar utang.Metode penghapusan piutang tidak langsung juga dinamakan dengan metode penyisihan (Allowance method). Besarnya kerugian piutang ditetapkan berdasarkan taksiran besarnya piutang yang tidak dapat tertagih. Taksiran kerugian piutang diakui (dicatat) pada tiap akhir periode. Artinya, bukan pada saat terjadi penghapusan piutang. Metode penyisihan biasa digunakan dalam perusahaan yang pada umumnya melakukan penjualan dengan pembayaran kredit.
Taksiran kerugian piutang dapat berdasarkan bukti memorial yang dikeluarkan oleh Bagian Kredit Pada tiap akhir periode, besarnya piutang yang ditaksir tidak dapat diterima pembayarannya, dicalat dalam jurnal umum dengan mendebit akun Beban Penghapusan Piutang (Bad Debts Expense), dan kredit akun Penyisıhan Kerugian Piutang (Allowance for Bad Debts).
Buka juga :
1. Materi Pengelolaan Kartu Piutang (Contoh Pembukuan, Mutasi)
2. 3 Jenis Piutang dalam Akuntansi – Ahli (Piutang Dagang, Wesel, Lain)
Tanggal 10 Februari 2017
PD Mustika menerima laporan bahwa debitur atas nama Haryanto jatuh pailit PD Mustika memutuskan menghapuskan piutang pada debitur Haryanto sebesar Rp 1.150 000. Bagian Jurnal mencatat transaksi tersebut dalam jurnal umum sebagai berikut :
Jurnal :
Kerugian Piutang Dagang (D) Rp 1.150.000
Cadangan Kerugian Piutang (K) Rp 1.150.000
Tanggal 15 Maret 2017
PD Mustika menerima kedatangan Haryanto, yang menyatakan bahwa Haryanto sanggup membayar utang pada tanggal 5 April 2017. Peristiwa tersebut dicatat dalam kartu piutang atas nama Debitur Haryanto sebagai mutasi Debit. Bagian jurnal umum mencatat sebagai berikut :
Jurnal :
Piutang Dagang (D) Rp 1.150.000
Kerugian Piutang Dagang (K) Rp 1.150.000
Tanggal 18 Maret 2017
PD Mustika menerima pembayaran utang dari PD Haryanto. Berikut ini jurnalnya :
Jurnal :
Kas (D) Rp 1.150.000
Piutang Dagang (K) Rp 1.150.000
Kesimpulan
Apakah kalian masih bingung mengenai perbedaan antara 2 metode penghapusan piutang di atas? Jika masih bingung, kalian bisa tanyakan melalui kolom komentar.
Demikian materi piutang dagang, lebih tepatnya tentang apa itu penghapusan piutang, dan 2 metode penghapusan piutang dagang (metode penghapusan langsung dan tidak langsung). Link download materi sudah kami sediakan jika anda ingin mendownload materi akuntansi.
Terimakasih. Sangat membantu
BalasHapus