4 Potensi dan Pelestarian Lahan Potensial & Lahan Kritis
Potensi lahan potensial dan lahan kritis dan pelestarian lahan potensial dan lahan kritis. Masih pada pembahasan seputar tanah, kali ini kami akan membagikan artikel tentang lahan kritis dan lahan potensial. Sebelum pada pembahasan potensi dan pelestarian tanah, alangkah baiknya, jika kami membagikan tentang pengertian tanah.
Jadi, pengertian tanah secara umum dapat dimaknai sebagai akumulasi tubuh alam yang bebas dan menduduki sebagian besar permukaan bumi. Tanah mampu menumbuhkan tanaman dan memiliki sifat-sifat tertentu, sebagai akibat dari pengaruh iklim dan jasad-jasad hidup yang bertindak terhadap bahan induk dalam keadaan tertentu selama jangka waktu tertentu pula. Sebagai sumber daya alam fisik, tanah berperan penting bagi kehidupan manusia, salah satunya adalah fungsi tanah sebagai lahan potensial untuk mendukung kehidupan manusia.
Letak lahan potensial bervariasi, ada yang berada di dataran rendah, dataran tinggi. daerah pegunungan, atau pantai. Pemanfaatan lahan potensial antara lain untuk pertanian, hutan, perkebunan, atau pemukiman. Keragaman pemanfaatan tersebut sesuai dengan keadaan daerah dan tingkat kebudayaan manusianya. Lahan potensial merupakan modal dasar dalam upaya meningkatkan kesejahteraan hidup manusia, sehingga harus ditangani secara bijaksana jangan sampai pemanfaatan lahan potensial merusak lingkungan.
a. Potensi Ekonomi Sumbar Daya Lahan
Dikarenakan lahan potensial mempunyai tanah yang cocok untuk sektor pertanian, maka ada banyak sekali potensi ekonomi dari lahan potensial. Tentu saja ini disesuaikan dengan jenis tanahnya. Misalnya pemanfaatan lahan potensial untuk tanah humus sangat dengan pemanfaatan lahan potensial pada tanah vulkanik.
Untuk lebih jelasnya tentang pemanfaatan lahan potensial, anda dapat membaca informasi tentang pemanfaatan potensi (ekonomi) dari lahan potensial. Potensi ekonomi dari sumber daya lahan adalah sebagai berikut :
1) Potensi Sumber Daya Lahan Tanah Kapur
Lahan tanah kapur relatif subur untuk pertanian. Lahan ini cocok untuk ditanami hutan jati, palawija, dan tembakau.
2) Potensi Ekonomi Sumber Daya Lahan Tanah Humus
Lahan tanah humus sangat subur dan merupakan lahan pertanian yang baik, karena banyak mengandung unsur hara yang diperlukan untuk kehidupan tanaman.
3) Potensi Ekonomi Sumber Daya Lahan Tanah Mergel
Tanah mergel merupakan tanah yang subur, terdapat di daerah lereng pegunungan dan di dataran rendah. Tanah mergel cocok untuk lahan pertanian
4) Potensi Ekonomi Sumber Daya Lahan Tanah Vulkanik
Tanah vulkanik banyak mengandung unsur-unsur yang diperlukan oleh tumbuh-tumbuhan. Tanah vulkanik sangat subur dan baik untuk pertanian, misalnya padi, kina, kopi, dan teh.
b. Upaya Pelestarian Lahan Potensial
Lahan potensial sangat dibutuhkan oleh setiap manusia, oleh karena itu harus dilestarikan. Usaha melestarikan lahan potensial berkaitan erat dengan usaha pengawetan tanah atau pengontrolan erosi. Pada pengawetan tanah dibedakan menjadi dua, yaitu dengan metode mekanik dan metode vegetatif.
Apa yang dimaksud metode mekanik dan metode vegetatif dalam upaya pelestarian lahan potensial, berikut ini penjelasannya.
1) Metode vegetatif
Metode vegetatif merupakan metode mengawetkan tanah dengan cara menanam vegetasi pada lahan yang dilestarikan.
2) Metode mekanik
Sedangkan metode mekanik merupakan metode mengawetkan tanah melalui teknik-teknik pengolahan tanah yang dapat memperlambat aliran air.
Lantas, berdasarkan penjelasan di atas, metode mana yang paling efektif untuk digunakan dalam upaya pelestarian lahan potensial? Metode pengawetan tanah atau pengontrolan erosi yang efektif yaitu jika metode mekanik dikombinasikan atau dipadukan dengan metode vegetatif.
a. Penyebab Terjadinya Lahan Kritis
Lahan kritis merupakan jenis lahan yang mempunyai tingkat kesuburan yang rendah. Ada beberapa -faktor yang menyebabkan terjadinya lahan kritis. Berikut ini adalah beberapa penyebab suatu lahan menjadi kritis (tidak subur).
1. Pengelolaan lahan yang kurang memerhatikan aspek-aspek kelestarian lingkungan. Lahan kritis dapat terjadi baik di dataran tinggi, pegunungan, daerah yang miring maupun di dataran rendah
2. Masuknya zat pencemar (misal pestisida dan limbah pabrik ke dalam tanah sehingga tanah menjadi tidak subur
3. Terjadinya pembekuan air, biasanya terjadi di daerah kutub atau pegunungan yang sangat tinggi
4. Genangan air yang terus-menerus seperti di daerah pantai dan rawa-rawa.
5. Erosi tanah atau mass wasting yang biasanya terjadi di daerah dataran tinggi, pegunungan, dan daerah miring lainnya
6. Kekeringan, biasanya terjadi di daerah bayangan hujan.
7. Masuknya material yang dapat bertahan lama ke lahan pertanian, misalnya plastik. Plastik dapat bertahan 200 tahun di dalam tanah sehingga sangat mengganggu kelestarian lahan pertanian.
Orang lain juga membuka :
1. 11 Jenis dan Persebaran Tanah di Indonesia & Gambar
2. 50 Soal Sumber Daya Alam (SDA) dan Jawaban (Pilihan Ganda)
3. Soal IPA tentang Fungsi Bagian Tumbuh-Tumbuhan & Jawaban
b. Usaha Pelestarian lahan Kritis
Dikarenakan ada banyak sekali kerugian, jika lahan potensial menjadi lahan kritis, maka ada beberapa usaha yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya lahan kritis. Berikut ini beberapa contoh usaha untuk melestarikan lahan kritis.
1) Penghijauan kembali (reboisasi) daerah yang gundul. Maksud penghijauan adalah menanami lahan yang gundul yang belum pemah menjadi hutan, sedangkan reboisasi adalah menanami lahan gundul yang permah menjadi hutan. Jadi pada prinsipnya upaya ini adalah menghutankan daerah-daerah yang gundul, terutama di daerah pegunungan.
2) Menghilangkan unsur-unsur yang dapat mengganggu kesuburan lahan pertanian, misalnya plastik. Berkaitan dengan hal ini, proses daur ulang atau recycling sangat diharapkan. Proses daur ulang ini juga dapat menghemat SDA yang tidak dapat diperbarui (nonrenewable).
3) Memanfaatkan tumbuhan eceng gondok guna menurunkan zat pencemar yang ada pada lahan pertanian. Eceng gondok dapat menyerap zat pencemar dan dapat dimanfaatkan untuk makanan ikan. Namun dalam hal ini pengelolaannya harus hati-hati karena eceng gondok sangat mudah berkembang sehingga dapat menganggu lahan pertanian apabila pertumbuhannya tidak terkendali
4) Melakukan reklamasi lahan bekas pertambangan. Biasanya daerah ini sangat gersang, oleh karena itu harus ditanami jenis tumbuhan yang mampu hidup di daerah tersebut, misalnya pohon mindi
5) Tindakan yang tegas tetapi bersifat mendidik kepada siapa saja yang melakukan kegiatan yang dapat menyebabkan terjadinya lahan kritis.
6) Pemupukan dengan pupuk organik atau alami yaitu pupuk kandang atau pupuk hijau secara tepat dan terus-menerus
7) Pengembangan keanekaragaman hayati dan pola pergiliran tanaman
8) Pengelolaan wilayah terpadu di wilayah lautan dan daerah aliran sungai (DAS)
Demikian artikel tentang potensi lahan potensial dan lahan kritis serta upaya pelestarian lahan potensial dan lahan kritis untuk memaksimalkan keuntungan secara ekonomis. Silahkan tekan tombol link download materi, jika anda membutuhkan materi tentang lahan potensial dan lahan kritis di atas.
Jadi, pengertian tanah secara umum dapat dimaknai sebagai akumulasi tubuh alam yang bebas dan menduduki sebagian besar permukaan bumi. Tanah mampu menumbuhkan tanaman dan memiliki sifat-sifat tertentu, sebagai akibat dari pengaruh iklim dan jasad-jasad hidup yang bertindak terhadap bahan induk dalam keadaan tertentu selama jangka waktu tertentu pula. Sebagai sumber daya alam fisik, tanah berperan penting bagi kehidupan manusia, salah satunya adalah fungsi tanah sebagai lahan potensial untuk mendukung kehidupan manusia.
Potensi dan Pelestarian Lahan Potensial & Lahan Kritis
Ada 2 jenis tanah yang ada di sekitar kita, yaitu tanah potensial dan tanah kritis. Kedua jenis tanah ini mempunyai karakteristik yang bertolak belakang. Singkatnya, lahan potensial merupakan lahan dengan tanah subur, sedangkan lahan kritis adalah lahan dengan tanah kurang subur.1. Lahan Potensial
Jenis lahan yang pertama kita bahas yaitu lahan potensial. Lahan potensial merupakan lahan yang produktif sehingga jika dikelola dengan baik oleh manusia dapat memberikan hasil yang tinggi walaupun dengan biaya pengelolaan yang rendah. Lahan potensial pada umumnya dikaitkan dengan pertanian sehingga lahan ini mempunyai kemampuan untuk lahan produksi.Letak lahan potensial bervariasi, ada yang berada di dataran rendah, dataran tinggi. daerah pegunungan, atau pantai. Pemanfaatan lahan potensial antara lain untuk pertanian, hutan, perkebunan, atau pemukiman. Keragaman pemanfaatan tersebut sesuai dengan keadaan daerah dan tingkat kebudayaan manusianya. Lahan potensial merupakan modal dasar dalam upaya meningkatkan kesejahteraan hidup manusia, sehingga harus ditangani secara bijaksana jangan sampai pemanfaatan lahan potensial merusak lingkungan.
a. Potensi Ekonomi Sumbar Daya Lahan
Dikarenakan lahan potensial mempunyai tanah yang cocok untuk sektor pertanian, maka ada banyak sekali potensi ekonomi dari lahan potensial. Tentu saja ini disesuaikan dengan jenis tanahnya. Misalnya pemanfaatan lahan potensial untuk tanah humus sangat dengan pemanfaatan lahan potensial pada tanah vulkanik.
Untuk lebih jelasnya tentang pemanfaatan lahan potensial, anda dapat membaca informasi tentang pemanfaatan potensi (ekonomi) dari lahan potensial. Potensi ekonomi dari sumber daya lahan adalah sebagai berikut :
1) Potensi Sumber Daya Lahan Tanah Kapur
Lahan tanah kapur relatif subur untuk pertanian. Lahan ini cocok untuk ditanami hutan jati, palawija, dan tembakau.
2) Potensi Ekonomi Sumber Daya Lahan Tanah Humus
Lahan tanah humus sangat subur dan merupakan lahan pertanian yang baik, karena banyak mengandung unsur hara yang diperlukan untuk kehidupan tanaman.
3) Potensi Ekonomi Sumber Daya Lahan Tanah Mergel
Tanah mergel merupakan tanah yang subur, terdapat di daerah lereng pegunungan dan di dataran rendah. Tanah mergel cocok untuk lahan pertanian
4) Potensi Ekonomi Sumber Daya Lahan Tanah Vulkanik
Tanah vulkanik banyak mengandung unsur-unsur yang diperlukan oleh tumbuh-tumbuhan. Tanah vulkanik sangat subur dan baik untuk pertanian, misalnya padi, kina, kopi, dan teh.
b. Upaya Pelestarian Lahan Potensial
Lahan potensial sangat dibutuhkan oleh setiap manusia, oleh karena itu harus dilestarikan. Usaha melestarikan lahan potensial berkaitan erat dengan usaha pengawetan tanah atau pengontrolan erosi. Pada pengawetan tanah dibedakan menjadi dua, yaitu dengan metode mekanik dan metode vegetatif.
Apa yang dimaksud metode mekanik dan metode vegetatif dalam upaya pelestarian lahan potensial, berikut ini penjelasannya.
1) Metode vegetatif
Metode vegetatif merupakan metode mengawetkan tanah dengan cara menanam vegetasi pada lahan yang dilestarikan.
2) Metode mekanik
Sedangkan metode mekanik merupakan metode mengawetkan tanah melalui teknik-teknik pengolahan tanah yang dapat memperlambat aliran air.
Lantas, berdasarkan penjelasan di atas, metode mana yang paling efektif untuk digunakan dalam upaya pelestarian lahan potensial? Metode pengawetan tanah atau pengontrolan erosi yang efektif yaitu jika metode mekanik dikombinasikan atau dipadukan dengan metode vegetatif.
2. Lahan Kritis
Sudah sedikit paham ya tentang lahan potensial? Selanjutnya yaitu akan kita kaji tentang lahan kritis. Lahan kritis merupakan kebalikan dari lahan potensial. Lahan kritis adalah lahan yang tidak produktif. Produktivitas lahan kritis sangat rendah, bahkan dapat terjadi hasil produksi yang diterima jauh lebih sedikit dari pada biaya produksinya. Lahan kritis bersifat tandus, gundul, dan tidak dapat digunakan untuk usaha pertanian, karena tingkat kesuburannya sangat rendah.a. Penyebab Terjadinya Lahan Kritis
Lahan kritis merupakan jenis lahan yang mempunyai tingkat kesuburan yang rendah. Ada beberapa -faktor yang menyebabkan terjadinya lahan kritis. Berikut ini adalah beberapa penyebab suatu lahan menjadi kritis (tidak subur).
1. Pengelolaan lahan yang kurang memerhatikan aspek-aspek kelestarian lingkungan. Lahan kritis dapat terjadi baik di dataran tinggi, pegunungan, daerah yang miring maupun di dataran rendah
2. Masuknya zat pencemar (misal pestisida dan limbah pabrik ke dalam tanah sehingga tanah menjadi tidak subur
3. Terjadinya pembekuan air, biasanya terjadi di daerah kutub atau pegunungan yang sangat tinggi
4. Genangan air yang terus-menerus seperti di daerah pantai dan rawa-rawa.
5. Erosi tanah atau mass wasting yang biasanya terjadi di daerah dataran tinggi, pegunungan, dan daerah miring lainnya
6. Kekeringan, biasanya terjadi di daerah bayangan hujan.
7. Masuknya material yang dapat bertahan lama ke lahan pertanian, misalnya plastik. Plastik dapat bertahan 200 tahun di dalam tanah sehingga sangat mengganggu kelestarian lahan pertanian.
Orang lain juga membuka :
1. 11 Jenis dan Persebaran Tanah di Indonesia & Gambar
2. 50 Soal Sumber Daya Alam (SDA) dan Jawaban (Pilihan Ganda)
3. Soal IPA tentang Fungsi Bagian Tumbuh-Tumbuhan & Jawaban
b. Usaha Pelestarian lahan Kritis
Dikarenakan ada banyak sekali kerugian, jika lahan potensial menjadi lahan kritis, maka ada beberapa usaha yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya lahan kritis. Berikut ini beberapa contoh usaha untuk melestarikan lahan kritis.
1) Penghijauan kembali (reboisasi) daerah yang gundul. Maksud penghijauan adalah menanami lahan yang gundul yang belum pemah menjadi hutan, sedangkan reboisasi adalah menanami lahan gundul yang permah menjadi hutan. Jadi pada prinsipnya upaya ini adalah menghutankan daerah-daerah yang gundul, terutama di daerah pegunungan.
2) Menghilangkan unsur-unsur yang dapat mengganggu kesuburan lahan pertanian, misalnya plastik. Berkaitan dengan hal ini, proses daur ulang atau recycling sangat diharapkan. Proses daur ulang ini juga dapat menghemat SDA yang tidak dapat diperbarui (nonrenewable).
3) Memanfaatkan tumbuhan eceng gondok guna menurunkan zat pencemar yang ada pada lahan pertanian. Eceng gondok dapat menyerap zat pencemar dan dapat dimanfaatkan untuk makanan ikan. Namun dalam hal ini pengelolaannya harus hati-hati karena eceng gondok sangat mudah berkembang sehingga dapat menganggu lahan pertanian apabila pertumbuhannya tidak terkendali
4) Melakukan reklamasi lahan bekas pertambangan. Biasanya daerah ini sangat gersang, oleh karena itu harus ditanami jenis tumbuhan yang mampu hidup di daerah tersebut, misalnya pohon mindi
5) Tindakan yang tegas tetapi bersifat mendidik kepada siapa saja yang melakukan kegiatan yang dapat menyebabkan terjadinya lahan kritis.
6) Pemupukan dengan pupuk organik atau alami yaitu pupuk kandang atau pupuk hijau secara tepat dan terus-menerus
7) Pengembangan keanekaragaman hayati dan pola pergiliran tanaman
8) Pengelolaan wilayah terpadu di wilayah lautan dan daerah aliran sungai (DAS)
Demikian artikel tentang potensi lahan potensial dan lahan kritis serta upaya pelestarian lahan potensial dan lahan kritis untuk memaksimalkan keuntungan secara ekonomis. Silahkan tekan tombol link download materi, jika anda membutuhkan materi tentang lahan potensial dan lahan kritis di atas.
Posting Komentar untuk "4 Potensi dan Pelestarian Lahan Potensial & Lahan Kritis"
Silahkan berkomentar . .